Isi
Virus imunodefisiensi kucing, umumnya dikenal sebagai FIV, menyerang sistem kekebalan kucing, sehingga tidak mungkin melawan infeksi dan kanker. Virus IVF sangat mirip dengan human immunodeficiency virus dan, seperti HIV, pada akhirnya mengarah ke AIDS, yang menyebabkan kerusakan parah pada sistem kekebalan dan dapat menyebabkan kematian. Kucing dengan IVF dapat hidup normal sebelum terkena AIDS. Tidak ada obat untuk bayi tabung, tetapi penggunaan interferon merangsang sistem kekebalan, dan dapat menyebabkan penyakit berkembang lebih lambat.
Identifikasi
Interferon adalah protein yang biasanya ada di dalam tubuh, dan diproduksi serta disekresikan oleh sel-sel sistem kekebalan. Ada tiga jenis interferon: alfa, beta, dan gamma. Interferon alfa manusia digunakan untuk mengobati IVF pada kucing. Interferon tidak menyerang atau memusnahkan penyakit secara langsung, hanya meningkatkan respons sistem kekebalan.
Bagaimana interferon bekerja
Interferon merangsang sistem kekebalan kucing dengan menghentikan replikasi virus di dalam sel hewan, yang memperlambat infeksi.Selain itu, membantu sistem imun kucing untuk mengenali sel yang terinfeksi virus sehingga bisa dimusnahkan.
Pemberian interferon
Interferon paling efektif jika pengobatan dimulai segera setelah gejala pertama IVF terlihat. Ini diberikan setiap hari, biasanya secara oral, ketika gejala ringan, baik dengan pipet atau dicampur dengan makanan. Gejala yang lebih parah harus diberikan melalui suntikan.
Menurut situs vetinfo.com, dosis untuk kucing adalah 30 IU interferon per hari, selama tujuh hari. Anda kemudian harus istirahat tujuh hari dan, jika gejala terus berlanjut, Anda dapat mengulangi pengobatan.
Efek samping
Penggunaan interferon pada kucing dapat menyebabkan beberapa efek samping, yang paling umum di antaranya adalah hilangnya nafsu makan, mual dan muntah. Efek samping yang serius, yang sangat jarang terjadi, termasuk kerusakan pada hati dan sistem saraf, selain anemia.
Tindakan pencegahan
Setelah tiga hingga tujuh minggu menggunakan interferon, kucing mengembangkan antibodi terhadap interferon alfa, dan ini membatasi waktu manfaat pengobatan ini.
Ada peningkatan risiko komplikasi pada kucing yang memiliki beberapa penyakit autoimun, penyakit paru-paru atau jantung yang parah, diabetes, infeksi virus herpes, gangguan saraf, atau infeksi saluran pernapasan.