Isi
Imperialisme didefinisikan sebagai kebijakan, praktik atau advokasi untuk memperluas kekuasaan dan dominasi suatu negara, menurut kamus Merriam-Webster. Dipraktikkan dari waktu ke waktu oleh berbagai negara dan budaya, Imperialisme memiliki tiga tipe utama yang menentukan tingkat kendali oleh kekuatan kekaisaran.
Kolonisasi
Ketika kekuatan kekaisaran menciptakan koloni, itu menaklukkan wilayah dan mengontrolnya dari negara asalnya. Contoh dari kolonisasi tersebut adalah koloni Kerajaan Inggris, seperti India, Afrika Selatan, Australia dan Kanada, yang sebagian besar dikendalikan oleh keputusan yang diambil di London. Kolonisasi adalah bentuk Imperialisme yang paling langsung, dengan penekanan pada kontrol politik total.
Protektorat
Protektorat adalah negara yang telah memberikan kendali hampir lengkap, meskipun tidak total, kepada kekuatan yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan kekuatan kekaisaran untuk mempertahankan kendalinya sambil menyerahkan beberapa fungsi pemerintahan kepada otoritas asli protektorat. Contohnya adalah Mesir di bawah kekuasaan Inggris, yang ikut campur dalam beberapa keputusan, seperti kontrol atas Terusan Suez, tetapi tetap mempertahankan Khedive sebagai pemimpin resmi negara itu. Protektorat dalam banyak kasus menyebabkan kolonisasi lengkap berikutnya.
Lingkungan pengaruh
Lingkup pengaruh imperialis memberi kekuasaan kekaisaran hak eksklusif untuk berdagang dan hak istimewa ekonomi lainnya di suatu negara. Selama persaingan ekspansi antara kekuatan Eropa saat mereka memasuki wilayah baru, lingkungan pengaruh adalah taktik kunci untuk mencoba menjadi yang terdepan dalam persaingan, yang diterapkan oleh Belanda di Batavia (bagian dari Indonesia) dan Ceylon (Sri Lanka) dan oleh Inggris selama perjalanan awal mereka di benua Afrika.
Penyebab Imperialisme
Penyebab utama ekspansi imperialis adalah perolehan sumber daya alam dari wilayah lain, seperti emas dan berlian Afrika Selatan.Bahan baku yang lebih murah juga dapat membantu produksi di negara asal. Alasan lain untuk ekspansi imperialis adalah Nasionalisme (kebanggaan suatu negara), yang, bersama dengan agama, merupakan faktor dominasi yang digunakan oleh kekuatan Eropa sebagai alasan untuk mengambil bagian dunia yang kurang "beradab".