Isi
Alergi memengaruhi orang dengan berbagai cara. Beberapa orang memiliki alergi makanan, ada yang alergi terhadap partikel biasa, seperti serbuk sari, dan ada juga yang alergi terhadap elemen terisolasi dan acak. Fluorida adalah bahan kimia yang menyebabkan alergi pada beberapa orang, tetapi bisa berbahaya bagi seseorang yang memiliki kondisi ini. Menurut situs web fluoridealert.org, 1% orang yang mengonsumsi 1 mg tablet fluorida mengalami reaksi hipersensitivitas atau alergi terhadap fluorida.
Dadu
Fluorida umumnya ditemukan pada produk perawatan gigi, air dan berbagai makanan dan tidak berbahaya bagi 99% populasi. 1% orang yang alergi dapat menderita akibat ringan hingga berat saat mereka bersentuhan dengan zat ini. Reaksi alergi adalah cara tubuh mempertahankan dirinya sendiri. Pada individu yang alergi terhadap fluorida, sistem kekebalan menganggap zat tersebut berpotensi berbahaya. Ini akan menghasilkan antibodi dan histamin untuk menangkis zat tersebut. Ini menghasilkan gejala yang umum pada alergi seperti robekan, tenggorokan gatal dan bersin berlebihan.
Gejala
Gejala khusus dari reaksi alergi terhadap fluorida termasuk, namun tidak terbatas pada: ruam kulit, sariawan, sakit perut, sakit kepala, dan kelemahan fisik dan mental. Beberapa orang jarang mengalami pembengkakan pada wajah, lidah atau bibir sebagai reaksi terhadap fluorida.
Pengobatan
Perawatan yang paling umum untuk reaksi alergi terhadap fluorida adalah dengan menggunakan antihistamin yang dijual bebas. Yang paling umum untuk pengobatan reaksi alergi adalah diphenhydramine, lebih dikenal sebagai Benadryl. Obat akan mulai meredakan gejala dalam 15 menit. Jika gejalanya menetap lebih dari satu jam setelah minum obat, segera konsultasikan dengan dokter, karena obat yang diresepkan mungkin diperlukan.
Pencegahan
Cara terbaik untuk mencegah reaksi alergi terhadap fluorida adalah dengan memeriksa produk yang mengandung fluorida. Hindari air ledeng dan belilah air suling atau air yang telah diolah dengan osmosis terbalik yang tidak mengandung fluor sebagai bahan tambahan. Di antara makanan dan minuman yang paling umum dengan kadar fluorida tinggi adalah: sereal olahan, jus kemasan, minuman ringan, ikan, dan ayam olahan. Makan makanan alami dan 100% organik untuk menghindari fluorida dalam makanan dan minuman.
Komplikasi
Reaksi paling serius terhadap fluorida adalah syok anafilaksis, reaksi ekstrem, di mana tubuh mengalami syok dan mulai mati. Seseorang yang mengalami syok anafilaksis berisiko meninggal dunia karena kehilangan kapasitas pernapasan bahkan mungkin mengalami kejang. Syok anafilaksis adalah reaksi yang serius dan perlu segera ditangani. Hubungi layanan medis darurat.