Isi
Penyakit refluks asam disebabkan oleh regurgitasi makanan dari lambung ke kerongkongan. Biasanya, otot berbentuk cincin memungkinkan makanan mengalir dari kerongkongan ke perut, tetapi menutup untuk mencegah cairan lambung kembali ke tenggorokan. Makanan atau obat-obatan tertentu dapat menyebabkan asam lambung berlebih, atau sfingter esofagus melemah dan tidak dapat menahan asam di lambung. Lapisan esofagus tidak dirancang untuk menahan asam dan situsnya teriritasi.
Refluks gastroesofagus
Gejala
Gejala refluks akibat iritasi yang disebabkan oleh naiknya asam di esofagus. Gejala yang paling umum adalah mulas, nyeri dada, rasa pahit dan kesulitan menelan. Gejala lain yang kurang umum adalah batuk terus-menerus dan sesak napas atau sesak. Sesak napas yang terkait dengan refluks digambarkan sebagai sensasi sesak, kelelahan atau penyempitan di dada, sesak napas atau kesulitan bernapas. Gejala dispnea biasanya memburuk pada malam hari atau saat berbaring.
Sesak napas
Sesak napas merupakan akibat langsung dari asam lambung di kerongkongan. Saat asam dimuntahkan ke kerongkongan, ia menstimulasi saraf di ujung bawah kerongkongan, menyebabkan otot berkontraksi. Kontraksi ini, pada gilirannya, menyebabkan saluran udara kecil berkontraksi, yang menyebabkan sensasi sesak napas. Sensasinya bertambah parah di malam hari karena, saat tubuh dalam posisi tengkurap, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan. Dalam beberapa kasus, jumlah asam yang berlebihan di kerongkongan dapat bocor ke paru-paru, menyebabkan pengerasan saluran udara dan sesak napas. Ketegangan yang dirasakan oleh penderita refluks juga dapat menyebabkan sesak napas. Namun, ini lebih merupakan fungsi dari kondisi daripada perspektif psikologis individu.
Pengobatan
Sesak napas yang terkait dengan refluks diobati saat menangani penyebab yang mendasari refluks. Perubahan gaya hidup disarankan, seperti mengurangi penggunaan tembakau dan alkohol, membatasi makanan berlemak dan pedas, serta membatasi kafein, buah jeruk, dan tomat. Makan dalam porsi kecil dan jangan lupa makan tiga jam sebelum tidur. Jika refluks berlanjut, pengobatan mungkin diperlukan. Antasida efektif menetralkan asam lambung berlebih, tetapi penggunaan berlebihan dapat meningkatkan produksinya. Obat lain, seperti penghambat pompa proton atau penghambat beta, mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung.