Isi
- Mobil melepaskan gas rumah kaca
- Dampak gas rumah kaca
- Mengurangi dampak kendaraan terhadap pemanasan global
Sebagian besar mobil di dunia mengonsumsi beberapa jenis bahan bakar fosil, biasanya bensin, diesel, atau minyak, dalam mesin pembakaran untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk melakukan perjalanan. Saat bahan bakar dibakar, terciptalah polusi berupa gas rumah kaca seperti karbondioksida (CO2), dinitrogen oksida dan metana, yang secara konstan dikeluarkan oleh knalpot kendaraan. CO2 adalah kontaminan terbesar yang dilepaskan dalam jumlah besar; sementara tumbuhan menyerap karbondioksida, jumlah kendaraan di dunia meningkat, sedangkan luas hutan berkurang, yang menyebabkan peningkatan konsentrasi CO2 di udara.
Mobil melepaskan gas rumah kaca
Dampak gas rumah kaca
Gas rumah kaca adalah gas yang mampu menyerap radiasi panas dalam spektrum infra merah, seperti radiasi termal yang dipancarkan matahari. Karena polusi mobil meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, lebih banyak panas matahari yang ditangkap dan ditahan oleh atmosfer, yang menyebabkan peningkatan suhu dan pemanasan global. Banyak ilmuwan percaya bahwa "Efek Rumah Kaca" ini adalah penyebab utama kenaikan suhu global yang diderita Bumi selama seabad terakhir, sementara yang lain mengaitkan pemanasan global terutama dengan pola siklus pemanasan dan aktivitas matahari.
Mengurangi dampak kendaraan terhadap pemanasan global
Dalam beberapa tahun terakhir, ada fokus yang berkembang pada kebutuhan untuk mengontrol polusi mobil dan kemungkinan kontribusinya terhadap pemanasan global. Pembatasan yang lebih ketat pada bahan bakar, mesin, dan emisi adalah cara untuk memerangi polusi mobil. Cara lain, yang mungkin lebih menjanjikan, adalah beralih ke penggunaan bahan bakar alternatif dan sumber energi yang dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan yang menghasilkan lebih sedikit gas rumah kaca. Teknologi mobil hibrida, yang menggunakan baterai listrik untuk menambah energi bahan bakar fosil, merupakan langkah awal dalam mengurangi polusi mobil. Salah satu kesulitan utama dalam memerangi dampak mobil adalah bahwa pembatasan dan regulasi yang diberlakukan di satu negara tidak memengaruhi mobil di negara lain. Misalnya, China dengan cepat menjadi salah satu penghasil bahan bakar fosil terbesar dari kendaraan, yang dapat meniadakan kemajuan apa pun yang dibuat dengan mengatur mobil secara cermat di AS dan Eropa.