Isi
- Apa itu sindrom usus longgar?
- Penyebab
- Gejala
- Penggunaan cuka untuk sindrom usus longgar
- Dosis dan efek samping
Sindrom usus longgar mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan bisa menjadi masalah kronis. Meskipun beberapa dokter tidak mengetahui bahwa usus besar adalah kondisi medis yang nyata, lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk mempertimbangkan keberadaannya. Sindrom usus longgar sering kali disalahartikan sebagai gangguan pencernaan lainnya, oleh karena itu penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan apa pun untuk gejala yang mungkin Anda miliki.
Apa itu sindrom usus longgar?
Sindrom usus longgar adalah kondisi mukosa usus yang rusak atau berubah, yang dapat menyebabkan peningkatan permeabilitas dinding usus, sehingga kurang mampu melindungi dan menyaring nutrisi yang diperlukan dan zat biologis lainnya. Ini juga menurunkan asam lambung yang dibutuhkan untuk memecah racun dan zat lainnya. Peningkatan permeabilitas memungkinkan benda asing, seperti mikroba, makanan yang tidak tercerna, limbah dan racun bocor dari usus ke aliran darah, menyebabkan reaksi yang diselingi oleh kembung, kram, kelelahan, kepekaan terhadap makanan, nyeri di sendi, ruam kulit, dan autoimunitas.
Penyebab
Menurut dr James Ferrel, MD, penyebab sindrom usus besar masih banyak diasumsikan. Banyak ahli percaya hal itu disebabkan oleh kerusakan lapisan usus akibat antibiotik, infeksi atau parasit. Yang lain mengklaim bahwa penyebab paling umum dari kondisi ini adalah alergi makanan, seperti produk susu, gandum, dan telur. Juga diperkirakan bahwa diet tinggi gula rafinasi, kekurangan serat, kekurangan seng, alkohol dan penyakit lain yang menyebabkan masalah pencernaan, menyebabkan sindrom usus longgar.
Gejala
Gejala sindrom usus besar dapat berupa kekurangan nutrisi, jamur atau kandidiasis, ruam kulit, fungsi kekebalan tubuh, alergi makanan mendadak atau faktor lingkungan lainnya, kembung atau gas berlebihan, mulas, gangguan pencernaan, suasana hati yang buruk dan mudah tersinggung, kurang konsentrasi, diare atau sembelit, kelelahan dan sakit kepala.
Penggunaan cuka untuk sindrom usus longgar
Cuka, seperti cuka sari apel, bermanfaat untuk sindrom usus longgar karena mengandung enzim penguat lambung yang dapat membantu dinding usus memulai proses penyembuhan dan meningkatkan kadar asam lambung yang rendah. Mengonsumsi cuka juga akan mensimulasikan tingkat pH asam di perut Anda, yang membantu Anda mencerna makanan dan memecah zat lain dengan baik.
Dosis dan efek samping
Gunakan selalu cuka sari apel murni yang tidak dipasteurisasi, yang dapat dibeli di toko makanan kesehatan dan beberapa supermarket. Ia memiliki zat yang disebut "ibu", yang mengandung nutrisi yang kaya.
Masukkan 2 sendok teh cuka sari apel ke dalam segelas air, tambahkan 1 sendok teh madu agar rasanya lebih enak, dan minum campuran tersebut hingga tiga kali sehari. Anda juga bisa memasukkan 1/4 cangkir cuka sari apel ke dalam satu liter air, tambahkan madu secukupnya dan minum sepanjang hari.
Selalu pastikan untuk mengencerkan cuka sari apel, karena mengkonsumsinya secara langsung dapat menyebabkan luka bakar kimiawi pada tenggorokan dan saluran pencernaan. Asupan yang berlebihan juga bisa menyebabkan sakit perut dan diare, jadi selalu patuhi dosis yang dianjurkan.