Isi
Pemisahan memisahkan sebagian masyarakat sepanjang waktu. Merriam Webster mendefinisikan kata "memisahkan" sebagai "untuk memisahkan atau memisahkan dari orang lain atau massa umum". Pemisahan jarang mendatangkan manfaat, tetapi hal itu membuat suatu kelompok merasa rendah diri terhadap mayoritas penduduk. Dalam sejarah, bentuk pemisahan yang umum terjadi adalah melalui ras. Namun bisa juga dalam bentuk agama, golongan atau jenis kelamin.
Segregasi rasial
Di Amerika Serikat, segregasi rasial antara Kaukasia dan Afrika-Amerika berlangsung lebih dari satu abad setelah amandemen konstitusi 13, 14 dan 15, yang menghapus perbudakan, memberikan kewarganegaraan Afrika-Amerika dan hak untuk memilih. Sementara segregasi ras dalam skala besar tidak lagi terjadi di dunia Barat, kelompok orang yang lebih kecil masih bernalar dengan cara ini.
Pemisahan agama
Segregasi agama dapat terjadi ketika pemerintah menempatkan dominasi satu agama di atas yang lain. Selama Perang Dunia II, Adolf Hitler melakukan segregasi yang kejam terhadap orang Yahudi. Kebenciannya menguasai agama ini sedemikian rupa sehingga secara sistematis ia mengejar pemusnahannya. Sepanjang sejarah, Anda bisa melihat intoleransi agama. Anda juga bisa melihatnya dalam pemusnahan para rasul Kristen hampir dua ribu tahun yang lalu.
Pemisahan kelas
Menurut Russell Long, profesor sosiologi di Del Mar College, kelas sosialnya memengaruhi peluangnya untuk mendapatkan pekerjaan yang baik, asuransi kesehatan, dan menyelesaikan perguruan tinggi. Masyarakat memberi kita kesempatan untuk hidup di kelas bawah, menengah, atau atas. Mungkin tidak disadari, segregasi semacam ini sering terjadi di masyarakat. Pemisahan dimana kelas sosial memperkuat ketimpangan dengan memisahkan yang kaya dari yang miskin.
Pemisahan gender
Segregasi gender terjadi ketika orang dipisahkan oleh gender mereka. Terkadang pemisahan ini tampak bermanfaat, seperti memiliki kamar mandi terpisah untuk pria dan wanita. Namun, di lain waktu, pemisahan bisa berbahaya. Misalnya, perempuan di Amerika Serikat tidak memiliki hak untuk memilih hingga tahun 1920. Jenis segregasi ini tidak hanya memisahkan karena jenis kelamin, tetapi menempatkan seseorang sebagai inferior dari yang lain.