Isi
Impresionisme adalah gaya seni yang, seperti banyak gerakan artistik terpenting lainnya, lahir di Paris. Karya para impresionis adalah salah satu karya seni yang paling dihormati di dunia. Karya-karya pelukis seperti Monet, Degas dan Renoir mencontohkan teknik dan gaya mode melukis khusus ini.
Impresionisme
Istilah yang memberi nama pada gaya ini juga memberikan wawasan tentang salah satu teknik yang sangat dicontohkan dalam gerakan tersebut. Konsep impresionisme adalah melukiskan "kesan" seorang seniman, bukan reproduksi gambar. Perfeksionisme klasik dibuang demi menciptakan karya yang lahir dari dorongan kreatif sang seniman. Idenya adalah untuk membuat lukisan yang secara efektif menyampaikan perasaan sekilas yang terkait dengan pengalaman manusia saat itu, alih-alih mereproduksi gambar diam.
Bayangan
Salah satu teknik yang paling dapat dikenali oleh para impresionis adalah cara mereka memperlakukan bayangan. Pelukis sebelumnya berpikir bahwa bayangan harus memiliki warna yang sama dengan objek yang dituangkan dalam bayangan, tetapi digelapkan dengan warna hitam dan coklat. Para impresionis melukis bayangan secara berbeda berdasarkan studi mereka tentang cara cahaya dan warna bekerja sama. Mereka menambahkan sentuhan warna pelengkap ke bayangan objek alih-alih warna pantulan dari objek itu sendiri.
Menggunakan kuas
Sapuan kuas dari pelukis sebelumnya sangat tepat dan terkontrol. Presisi inilah yang memungkinkan mereka melukis reproduksi lanskap atau figur yang mereka gambarkan dengan tepat. Pelukis impresionis jauh lebih fleksibel dengan sapuan kuas mereka. Setiap sapuan kuas telah dipikirkan dengan sangat hati-hati, tetapi sapuannya sering kali tampak kecil, acak, dan kurang terkontrol. Para impresionis juga mengaplikasikan kuas mereka untuk membersihkan kanvas, sementara pendahulunya umumnya mulai melukis pada latar belakang yang gelap.
Warna
Para impresionis menggunakan warna yang berbeda dari banyak artis yang datang sebelumnya. Pertama, mereka terkadang menggunakan warna tanpa mencampurkannya dalam palet sebelum mengaplikasikannya ke kanvas. Mereka mencoba menggunakan cat dalam bentuk aslinya. Selain itu, para impresionis menggunakan teknik yang disebut warna pecah. Ini melibatkan penggunaan titik interlace atau tumpahan warna dalam sapuan kuas dengan ukuran berbeda untuk menciptakan kesan gerakan atau cahaya. Inilah yang memberi tampilan bertekstur pada banyak lukisan impresionis.