Sistem saraf selama latihan fisik

Pengarang: Morris Wright
Tanggal Pembuatan: 24 April 2021
Tanggal Pembaruan: 18 November 2024
Anonim
[BACKPACKER TIPS] NIH! CARA LATIHAN FISIK SEBELUM NAIK GUNUNG/HIKING BIAR LO NANJAK SEKUAT KINGKONG!
Video: [BACKPACKER TIPS] NIH! CARA LATIHAN FISIK SEBELUM NAIK GUNUNG/HIKING BIAR LO NANJAK SEKUAT KINGKONG!

Isi

Hanya memikirkan tentang latihan fisik dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan Anda. Jelas bahwa pasti ada sesuatu yang lebih dari sekedar gerakan yang berfungsi untuk meningkatkan aktivitas metabolisme tubuh. Otak adalah pusat komando jantung, paru-paru, otot, dan bahkan pembuluh darah.

Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom memiliki dua jalur berbeda: stimulasi simpatis dan parasimpatis. Dalam kebanyakan aktivitas fisik, kedua bagian sistem saraf otonom ini bekerja dengan cara yang berlawanan. Sistem saraf simpatis bertindak sebagai antagonis, merangsang jantung, pembuluh darah, paru-paru, dan sistem metabolisme untuk mempersiapkan tubuh untuk beraktivitas. Parasimpatis bertugas selama waktu istirahat dan waktu luang, menghemat energi dan memungkinkan sistem lain, yang tidak diperlukan dalam aktivitas fisik, seperti pencernaan, untuk bekerja.


Efek pada sistem kardiovaskular

Saat kita berolahraga, sistem saraf simpatik bertanggung jawab. Ini menjaga jantung dan pelepasan hormon untuk merangsang tubuh agar tetap dalam mode aktif. Saraf simpatis meningkatkan detak jantung dan kekuatan kontraksi, meningkatkan jumlah darah yang dipompa per menit. Sistem saraf simpatis juga menyempitkan pembuluh darah di organ yang tidak perlu selama berolahraga, seperti yang ada di sistem pencernaan, organ reproduksi, dan saluran kemih. Untuk mengimbanginya, pembuluh jantung dan otot yang bekerja dilebarkan. Selain itu, vasokonstriksi meningkatkan tekanan darah.

Efek pada hormon

Sistem saraf simpatis, saat berolahraga, merangsang medula adrenal otak untuk mengeluarkan katekolamin. Hormon ini, norapinefrin (norepinefrin) dan epinefrin (adrenalin), memfasilitasi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh olahraga. Peningkatan aktivitas jantung, sel otot rangka, dan paru-paru dirangsang oleh pelepasan epinefrin. Penyempitan dan penghambatan sistem yang tidak perlu dilakukan oleh norapinefrin.


Perubahan olahraga

Aktivitas fisik yang teratur dapat menyebabkan perubahan menguntungkan pada sistem saraf pusat. Misalnya, koneksi antara ujung saraf dan otot rangka menjadi lebih efisien, memfasilitasi kinerja tubuh selama berolahraga. Akibatnya, tubuh bisa meningkatkan jumlah kapiler darah yang membentuk otot-otot bekerja. Perubahan ini juga membuat distribusi darah di otot-otot ini lebih efektif.

Cara mengeringkan buah delima

John Pratt

November 2024

Mengetahui cara mengeringkan buah delima adalah langkah pertama dalam menggunakannya dalam dekorai dengan buah-buahan kering. Mekipun termauk buah yang paling berair, buah delima cenderung mengalami d...

Cara Memasak Sosis Bratwurst Jerman

John Pratt

November 2024

Bratwurt bia goong di bagian luar ebelum dimaak di bagian dalam jika dilakukan langung di ata panggangan atau wajan. Untuk menghindarinya, Anda bia memaaknya terlebih dahulu dengan bir atau air. Ini a...

Publikasi