Isi
Sindrom Stevens-Johnson terdiri dari sekelompok gejala yang terjadi ketika seseorang mengalami reaksi merugikan terhadap obat (lihat Sumberdaya). Orang yang menderita sindrom ini atau kondisi terkait, yang disebut nekrolisis epidermal toksik, biasanya memiliki penampilan yang rusak, dengan kulit terkelupas secara bertahap, yang dapat membuat orang mengira itu menular. Sindrom Stevens-Johnson tidak menular, meskipun setidaknya salah satu gejalanya mungkin menular.
Sistem imun
Sindrom Stevens-Johnson adalah reaksi alergi yang serius, yang berarti sistem kekebalan bereaksi negatif sebagai respons terhadap zat atau obat yang telah dikonsumsi. Sistem kekebalan seseorang dapat bereaksi terhadap hampir semua jenis pengobatan.
Gejala tidak menular
Reaksi kulit yang paling umum dengan sindrom Stevens-Johnson, termasuk luka bakar, bersisik, melepuh dan ruam kemerahan. Demam dan gejala mirip flu juga sering terjadi. Tak satu pun dari tanda-tanda sindrom ini menular.
Konjungtivitis
Konjungtivitis adalah salah satu gejala sindrom Stevens-Johnson. Meskipun sindrom ini tidak menular, ada kemungkinan untuk menularkan konjungtivitis dari satu orang ke orang lain jika gejalanya ada. Sering mencuci tangan dapat mengurangi risiko tertular konjungtivitis dari seseorang yang mengidap sindrom tersebut.
Pengobatan
Obat pereda nyeri, antibiotik, dan cairan hidrasi intravena digunakan untuk mengobati sindrom Stevens-Johnson, yang dapat menimbulkan risiko kematian jika tidak ditangani. Meskipun pasien tidak menular, kunjungan dapat dibatasi untuk mengurangi risiko infeksi sekunder.
Dukung
Dukungan keluarga dan teman penting bagi mereka yang menderita sindrom ini. Ini dapat merusak kesehatan seseorang dan berpotensi fatal jika infeksi tidak dapat dikendalikan. Mengetahui bahwa sindrom Stevens-Johnson tidak menular dapat membantu membangun dukungan untuk orang-orang yang ingin membantu tetapi takut tertular penyakit tersebut.