Isi
Sedimen laut pada dasarnya adalah partikel kecil yang tidak dapat larut dari batu, tanah, gunung berapi, benda kimia dan organik, yang terbawa dari daratan ke laut melalui sungai, sungai, dan danau. Partikel-partikel ini memiliki ukuran yang berbeda-beda dan biasanya ditemukan di tepi lautan dan di dasar laut dalam bentuk bebatuan kecil, potongan batuan dan kerikil. Ada beberapa alasan di balik terciptanya dan pergerakan sedimen ini, mulai dari erosi tanah hingga letusan gunung berapi, dari gempa bumi hingga badai pasir, dan dari mencairnya gletser hingga gerakan sederhana di bawah air atau di permukaan bumi.
Origins
Sedimen organik terutama berasal dari bawah dan di atas permukaan bumi sebagai endapan limbah dari berbagai peristiwa dan reaksi alam. Artinya, penciptaan partikel-partikel tersebut tidak eksklusif, tetapi sangat terkait dengan perusakan dan korosi material yang ada di permukaan bumi. Lebih khusus lagi, sedimen ini berasal dari mineral, bahan kimia, batu dan batuan.
Jenis
Ada empat jenis utama sedimen laut, terdiri dari bahan organik dan anorganik yang berbeda. Ini termasuk sedimen autogenik, sedimen biogenik, sedimen vulkanogenik, dan sedimen kosmogenik. Sedimen autogenik adalah hasil reaksi kimia antara mineral yang ada di laut dan sungai, atau hanya dibuat selama proses kondensasi perairan laut selama kondisi cuaca berubah. Demikian pula, sedimen biogenik adalah sisa-sisa organisme hidup yang tidak dapat larut di darat dan di laut (seperti tulang, misalnya), dan sedimen vulkanogenik adalah partikel kecil dari batuan, letusan gunung berapi, bijih besi, dan banyak elemen alam lainnya. Terakhir, berbeda dengan yang sebelumnya, sedimen kosmogenik adalah meteorit kecil dan butiran yang berasal dari luar bumi.
Gerakan
Bentuk utama transportasi sedimen laut adalah sungai, sungai kecil, air terjun, dan danau, yang akhirnya terhubung ke laut dan membawa sedimen dari berbagai kategori dan ukuran. Meskipun tampaknya ini merupakan proses sederhana untuk memindahkan sedimen dari satu tempat ke tempat lain melalui aktivitas sungai, penyelidikan yang cermat menunjukkan bahwa keteraturan transpor sedimen berlangsung bergantung pada faktor yang berbeda, seperti ukuran dan komposisi sedimen, tekanan dan arah sungai. angin.
Implikasi
Sedimen laut dianggap tambahan dan berbahaya bagi kehidupan laut.Misalnya, sedimen ini membawa serta partikel tanah subur di tepi sungai, yang pada akhirnya memberikan kontribusi bagi perkembangan alami kehidupan laut. Demikian pula sungai tercemar yang mengandung limbah dari bahan berbahaya dari industri dan saluran pembuangan juga dapat membawa sedimen ke laut, mengakibatkan pencemaran air dan rusaknya biota laut.