Isi
Memiliki hewan peliharaan melibatkan lebih dari sekadar memberi hewan peliharaan Anda rumah yang aman dan makanan berkualitas. Hewan peliharaan dapat membuat kekacauan dan kotorannya dapat berdampak buruk pada kehidupan manusia. Kucing, khususnya, dapat menyebabkan kerusakan yang diperkirakan hanya jika mereka tidak buang air kecil di baki toilet mereka. Beberapa kucing buang air kecil di seluruh rumah, yang dapat berdampak negatif pada kualitas udara di dalam rumah. Urine kucing mengandung beberapa bakteri dan sebagian besar terdiri dari amonia, yang merupakan zat berbahaya bagi sebagian manusia.
Pingsan, muntah dan pusing
Respon awal manusia terhadap paparan urine kucing adalah sensasi kepala berputar, yang disebabkan adanya amonia. Dalam kasus di mana konsentrasi amonia lebih tinggi, pusing biasanya merupakan pertanda muntah atau bahkan pingsan. Sekalipun urine kucing memiliki kadar amonia yang rendah, buang air kecil berulang kali di atas karpet, furnitur atau panel kayu dapat menciptakan kadar amonia yang sangat tinggi di udara di dalam rumah. Tanpa pembersihan yang benar dengan produk yang diperkaya enzim, urine kucing tidak akan pernah bisa benar-benar dikeluarkan, karena mengandung zat lengket yang menempel di permukaan.
Iritasi mata dan kulit
Baik mata dan kulit bisa menjadi sangat teriritasi oleh udara amonia yang berat di dalam rumah. Mata bisa menjadi kering, gatal, berair dan mudah terkena infeksi. Paparan amonia yang terlalu lama juga dapat menyebabkan kerusakan mata yang tidak dapat diperbaiki atau bahkan kebutaan. Kulit yang bersentuhan dengan benda-benda yang jenuh dengan urine, seperti lantai berpori atau lantai kayu tanpa pernis, mungkin mengalami ruam kulit yang terlihat seperti luka bakar. Jika tidak ditangani, mereka dapat berkembang menjadi lesi kulit yang menyakitkan yang dapat terinfeksi.
Bahaya pernapasan
Efek paling berbahaya dari urine kucing pada manusia terjadi saat terhirup. Uap amonia dapat memiliki efek bencana pada sistem pernapasan, terutama untuk waktu yang lama.Beberapa dari reaksi merugikan ini termasuk batuk, peningkatan dahak, infeksi saluran pernafasan, kerusakan pada trakea yang dapat menyebabkan edema alveolar dan bronkitis. Amonia mengiritasi paru-paru dan dapat membuat sulit bernapas. Tanpa perhatian medis yang memadai, paru-paru dapat terinfeksi dan terpengaruh tanpa perawatan lebih lanjut. Menghirup amonia secara terus menerus bahkan dapat menyebabkan sesak napas yang fatal.