Isi
Menggabungkan dua perusahaan dapat memberikan mereka sinergi dan skala ekonomi yang meningkatkan efisiensi dan laba tetapi penting untuk menyadari bahwa ada juga kerugiannya. Manajer perusahaan yang mempertimbangkan merger harus memperhitungkan potensi kerugian sebelum mengambil keputusan.
Kejutan budaya
Ketika dua perusahaan bergabung, itu bukan hanya kombinasi dari dua nama atau merek, tetapi orang-orang yang membawa budaya perusahaan yang berbeda. Jika dua perusahaan memiliki budaya yang sangat berbeda, konflik dapat muncul. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan, hirarki datar, inovatif, wirausaha menyatu dengan organisasi tradisional, konservatif, sangat hierarkis, pendatang baru akan berjuang untuk bekerja sama.
Skala diseconomies
Ketika bisnis bergabung, ini biasanya terjadi untuk mencapai skala ekonomi. Organisasi besar mampu menghasilkan barang dan jasa dengan lebih efisien dan dengan biaya yang lebih rendah per unit daripada perusahaan kecil karena harga tetap didistribusikan ke sejumlah besar unit. Namun, ini tidak selalu terjadi. Terkadang besarnya penggabungan dua perusahaan dapat menciptakan skala diseconomy, di mana biaya produksi per unit meningkat karena tingginya biaya koordinasi.
Persepsi konsumen
Ketika dua perusahaan bergabung, kita harus memperhitungkan bagaimana konsumen melihat mereka dan apakah mereka menganggap mereka kompatibel atau tidak. Misalnya, menggabungkan perusahaan sabun ramah lingkungan dengan perusahaan yang memproduksi deterjen dengan rekam jejak yang tidak berkelanjutan dapat mengasingkan pelanggan dari yang sebelumnya, yang tidak akan mendukung perusahaan yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan.
PHK
Menggabungkan dua perusahaan adalah cara yang baik untuk mengurangi tenaga kerja. Misalnya, perusahaan dapat menggabungkan dua kantor menjadi satu dan mengurangi staf yang melakukan fungsi yang sama. Meskipun ini mengurangi pengeluaran perusahaan, itu juga memiliki efek negatif pada karyawan. Karyawan dapat kehilangan kepercayaan pada perusahaan karena takut kehilangan pekerjaan, yang dapat mengurangi motivasi dan, akibatnya, produktivitas.