Isi
Metode ilmiah adalah cara menyelidiki alam melalui eksperimen. Hipotesis adalah tebakan, dirancang untuk menjelaskan sesuatu tentang alam. Eksperimen adalah penyelidikan terkontrol di mana individu dihadapkan pada berbagai kondisi untuk menentukan apakah hipotesis yang diberikan benar atau salah. Para ilmuwan menganalisis tanggapan subjek terhadap kondisi ini, dan menarik kesimpulan darinya. Untuk memahami eksperimen ilmiah, perlu dipahami bagaimana variabel dependen dan independen bekerja dalam membuat eksperimen.
Variabel independen
Variabel independen adalah faktor yang tidak akan berubah selama eksperimen. Ini adalah faktor yang dikontrol oleh eksperimen. Ini memutuskan apakah subjek eksperimental harus diekspos ke variabel independen atau tidak dan juga dapat memutuskan berapa banyak variabel independen yang akan diekspos ke subjek.
Variabel dependen
Variabel terikat adalah faktor yang akan diubah oleh pengalaman. Ini adalah faktor yang tidak dapat dikontrol langsung oleh peneliti dan bergantung pada variabel independen. Dengan mengamati variabel dependen, pelaku eksperimen dapat menentukan apakah ada hubungan antara variabel dependen dan independen, seperti hubungan sebab dan akibat atau asosiasi sederhana. Jika hipotesis ilmuwan benar, variabel dependen akan berubah ketika dihadapkan pada variabel independen.
Contoh
Sebagai contoh, pertimbangkan eksperimen yang dirancang untuk menguji hipotesis bahwa pelajaran privat menghasilkan nilai yang lebih baik. Dalam percobaan tersebut, beberapa siswa di sebuah sekolah mendapatkan les privat selama setahun sebelum mereka lulus. Kelas adalah variabel independen. Catatan adalah variabel dependen.
Dua kelompok
Untuk menilai dengan benar, jika berlaku, hubungan antara variabel independen dan dependen, para ilmuwan perlu memisahkan subjek eksperimen mereka menjadi dua kelompok. Salah satunya adalah kelompok uji, yang dipaparkan pada variabel independen. Kelompok lainnya adalah kelompok kontrol, tidak terpapar variabel independen. Jika tidak ada perbedaan antara kelompok pengujian dan kontrol, maka hubungan antara variabel dependen dan independen kecil kemungkinannya.
Korelasi dan kausalitas
Ingat, korelasi tidak selalu berarti sebab-akibat. Hanya karena perubahan variabel dependen dalam eksperimen tertentu dikaitkan dengan perubahan variabel independen, tidak membuktikan bahwa yang pertama adalah pengaruh eksperimen kedua. Mungkin saja keduanya ditautkan oleh variabel tersembunyi ketiga. Sebagai contoh, pertimbangkan sebuah eksperimen yang berusaha untuk menemukan hubungan antara permainan bisbol dan konsumsi hot dog. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa orang yang menonton lebih banyak pertandingan makan lebih banyak hot dog, hal ini tidak membuktikan bahwa menonton baseball membuat mereka makan lebih banyak hot dog. Orang yang cenderung menyukai bisbol mungkin juga menyukai hot dog. Eksperimen harus dirancang dengan hati-hati untuk menghilangkan kemungkinan koneksi tersembunyi semacam itu, untuk membuktikan hipotesis yang akan mereka uji.