Isi
Baik membersihkan ruangan yang berantakan atau mencuci pakaian, menggunakan deterjen dapat memberikan banyak manfaat. Misalnya, menggunakan sabun dalam air sadah mengurangi keefektifannya, namun deterjen menahan mineral di dalam air dan membersihkan secara efektif. Keuntungan lain melibatkan pilihan deterjen yang tersedia, seperti cairan atau bubuk. Tapi, seperti apapun, penggunaan deterjen juga memiliki kekurangan.
Bahan
Deterjen memiliki bahan yang terdiri dari kalsium dan magnesium dalam larutan pencuci. Bahan-bahannya memberi deterjen keunggulan dibandingkan produk lain. Mereka melembutkan air untuk meningkatkan kualitasnya dan bekerja secara efisien, menghindari hal-hal seperti busa sabun dan garam tak larut yang akan tertinggal di mesin cuci dan pakaian. Mereka bekerja pada permukaan, memecah minyak dan lemak menjadi bagian-bagian kecil, membuat pembersihan lebih mudah.
Bersulang
Setiap hari seseorang bersentuhan dengan kuman dan zat berbahaya yang hidup di permukaan seperti meja dapur. Menggunakan deterjen, bukan hanya air atau semprotan penghilang bau adalah cara terbaik. Faktanya, penggunaan produk pembersih secara teratur sangat penting untuk kesehatan, menurut para ahli. Deterjen seperti pemutih memungkinkan seseorang menghilangkan zat yang dapat menyebabkan penyakit.
Jenis
Deterjen memungkinkan seseorang untuk membersihkan barang-barang rumah tangga yang berbeda seperti lantai, piring dan peralatan. Kerugian yang dimiliki deterjen adalah berbagai jenis yang tersedia. Misalnya: meskipun deterjen memiliki bahan umum yang disebut surfaktan (bahan permukaan aktif), deterjen dirancang untuk tujuan tertentu. Deterjen universal biasanya digunakan untuk mencuci pakaian. Jenis lainnya termasuk pembersih permukaan keras, deterjen pencuci piring otomatis, dan deterjen ringan. Oleh karena itu, penggunaan deterjen yang salah dapat menimbulkan konsekuensi. Misalnya, deterjen dengan bahan kaustik yang digunakan untuk membersihkan kompor menyebabkan kerusakan permanen seperti perubahan warna pada lantai.
Kemabukan
Deterjen menyediakan cara tersendiri untuk menghilangkan kotoran, noda dan kuman seperti bakteri E-coli. Namun, mereka memang mengandung bahan kimia yang kuat dan berbahaya seperti fosfat dan asam. Oleh karena itu, siapapun yang menelan deterjen dapat mengalami keracunan. Keracunan terjadi ketika seseorang menelan deterjen kationik atau anionik, menurut para ahli. Gejala keracunan detergen antara lain: luka bakar atau lubang di kerongkongan, kehilangan penglihatan, kesulitan bernapas dan kerusakan organ. Oleh karena itu, menyimpan deterjen di tempat yang aman dan terkunci (jauh dari jangkauan anak-anak) dapat meminimalkan risiko tertelan secara tidak sengaja.