Isi
Pengendalian biologis adalah penggunaan musuh alami hama untuk mengontrol populasi dan penyebarannya. Hama bisa berupa serangga, gulma, atau organisme yang merugikan organisme menguntungkan lainnya. Kudzu, misalnya, adalah tanaman invasif di Amerika Serikat yang dengan cepat menutupi area yang luas dan melumpuhkan tanaman asli; kambing pemakan kudzu telah digunakan sebagai agen pengendali hayati untuk menghentikan penyebarannya dan membersihkan lahan dimana gulma telah menyebar. Pengendalian biologis adalah metode yang mencegah hama menyebabkan kerusakan ekonomi atau lingkungan.
Manfaat
Dalam banyak kasus, agen pengendali hama biologis bersifat spesifik dan memiliki preferensi makanan yang lebih besar untuk organisme target, selain organisme non-hama. Karena metode pengendalian ini sedang berlangsung, aspek lapangan dari program ini tidak mahal dibandingkan dengan metode lain. Tetap saja, ini membutuhkan sedikit usaha manusia, karena agen dari jenis kontrol ini dapat bertahan dan menyebar sendiri. Hewan dan tumbuhan yang bermanfaat - serta manusia - di daerah di mana pengendalian biologis digunakan sebagian besar tidak terpengaruh oleh jenis pengendalian ini.
Kekurangan
Agen pengontrol biologis biasanya hanya mempengaruhi organisme target Anda, tetapi ada kemungkinan bahwa mereka dapat memakan organisme yang menguntungkan dan bahkan mungkin lebih memilihnya daripada hama, membuat program tidak efektif. Meskipun menjalankan program-program ini murah, meletakkan dasar untuk program bisa jadi mahal; ilmuwan harus menghabiskan waktu dan mendanai penelitian agen pengendali biologi, bagaimana mereka bekerja dan bagaimana mereka akan mempengaruhi lingkungan. Selain itu, tidak semua hama dapat dikendalikan oleh agen biologis, atau hama bisa sangat mirip dengan tanaman atau serangga asli atau bermanfaat sehingga risiko memasukkan agen pengontrol lebih besar daripada manfaatnya. Terakhir, pengendalian biologis tidak sepenuhnya menghilangkan populasi hama.
Pertimbangan
Untuk menentukan apakah akan menggunakan agen pengendali hayati atau tidak, para ilmuwan harus mempertimbangkan beberapa faktor. Yang pertama adalah untuk mengetahui apakah kontrol biologis yang memadai tersedia. Ilmuwan juga harus memperhatikan potensi dampak lingkungan dan ekonomi dari organisme pengganggu dan apa yang akan terjadi jika tidak ada tindakan pengendalian yang dilakukan. Selain itu, tindakan pengendalian alternatif harus dievaluasi untuk menentukan apakah dapat lebih efisien. Hasil pengendalian biologis tidak seketika, jadi waktu adalah masalah lain - jika hama perlu dikendalikan dengan cepat, mungkin tidak ada waktu untuk pengendalian biologis.
Alternatif
Metode pengendalian hama lainnya termasuk pengendalian mekanis dan kimiawi. Pengendalian mekanis biasanya melibatkan banyak upaya - secara fisik menghilangkan gulma atau serangga dari lingkungan. Pengendalian kimiawi melibatkan penggunaan herbisida, insektisida, dan senyawa lain untuk membunuh organisme pengganggu. Ini bisa mahal dan memiliki efek berbahaya pada lingkungan; organisme menguntungkan dapat secara tidak sengaja dirugikan oleh perlakuan kimiawi. Program pengendalian bahan kimia juga dapat menimbulkan tantangan hukum dan bahaya bagi keselamatan publik. Kombinasi tindakan pengendalian biologis, mekanis dan kimiawi dalam program pengelolaan hama terpadu seringkali merupakan pendekatan terbaik.