Isi
Seiring waktu, konflik dalam organisasi tidak bisa dihindari. Saat orang bersaing dalam organisasi, mereka mungkin bertentangan dengan tujuan, prosedur, figur otoritas dan individu. Konflik dapat merusak, tetapi yang mengejutkan, konflik juga memiliki beberapa keuntungan.
Apakah konflik itu?
Konflik dapat muncul dalam organisasi setiap kali orang memiliki kontak. Orang mungkin tidak setuju tentang fakta atau tentang solidnya opini yang diungkapkan oleh otoritas. Mungkin ada yang biasa kita sebut sebagai "konflik kepribadian", dengan salah satu anggota kelompok membuat komentar negatif tentang yang lain, atau menghindari orang tersebut sama sekali.
Bentuk konflik lain terjadi ketika orang-orang dalam suatu organisasi menyetujui tujuan, tetapi tidak menyetujui prosedur yang diperlukan untuk mencapainya. Persaingan, perebutan kekuasaan dan ketidaksepakatan tentang peran individu dalam organisasi adalah bentuk umum dari konflik organisasi.
Bisakah konflik itu menguntungkan?
Kata "konflik" memiliki konotasi negatif yang umum digunakan, sehingga kita cenderung berpikir bahwa konflik hanya dapat merugikan dalam suatu organisasi. Ini belum tentu benar. Konflik tugas, di mana orang tidak setuju tentang esensi diskusi atau pedoman dari figur otoritas, dapat menjadi konstruktif. Dengan mendengarkan sisi yang bertentangan, orang-orang di dalam organisasi dapat berpikir lebih hati-hati tentang masalah dan membuat keputusan yang lebih baik. Mereka yang tidak setuju tentang prosedur untuk mencapai tujuan mungkin datang dengan prosedur baru dan lebih baik atau, setelah diskusi, anggota kelompok mungkin merasa bahwa tujuan itu sendiri mungkin harus dimodifikasi.
Sebaliknya, konflik dapat berdampak buruk pada organisasi. Ini bisa berbahaya bagi individu; melemahkan atau menghancurkan kelompok; meningkatkan ketegangan antar kelompok, atau mengganggu jalur kerjasama normal. Dalam kasus ekstrim, konflik dapat menyebabkan kekerasan, dan juga menghalangi anggota organisasi untuk fokus pada tugas dan tujuan.
Mengelola konflik
Beberapa konflik dalam suatu organisasi mungkin tidak dapat dihindari, tetapi penting untuk mengetahui keberadaan mereka untuk menyelesaikan masalah. Untuk mengimplementasikan program resolusi konflik yang efektif, penting untuk menganalisis situasi untuk mengetahui apa sebenarnya konflik itu. Apakah ini perjuangan untuk tujuan, wilayah, atau nilai? Bagaimana orang-orang yang berkonflik berperilaku?
Setelah masalah teridentifikasi, jalur komunikasi harus dibuka untuk memungkinkan semua pihak mengekspresikan pandangan mereka. Seorang manajer yang bijaksana akan memberikan kedua belah pihak kesempatan untuk "menyelamatkan penampilan" atau rasa malu. Akhirnya, menegosiasikan solusi yang dapat diterima semua orang akan memandu tujuan organisasi.