Isi
Sakit kepala adalah kondisi medis yang sangat umum dan banyak orang mengalami rasa sakit yang sangat parah bahkan dapat melemahkan. Atenolol adalah obat yang biasa diresepkan. Ini adalah beta-blocker yang digunakan untuk mengobati kondisi jantung seperti takikardia (detak jantung cepat), hipertensi dan angina (nyeri dada). Penggunaannya juga umum untuk migrain.
Apa itu migrain
Migrain adalah sakit kepala yang rasa sakitnya digambarkan sangat kuat, sifatnya berdenyut dan biasanya di satu daerah, seperti di belakang kepala atau di belakang mata. Sebelum mengalami nyeri lokal ini, beberapa tanda peringatan umum (aura) dapat muncul dan termasuk kelelahan, depresi, lekas marah, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya atau suara. Migrain dapat berlangsung dari beberapa jam hingga hari, dan merupakan fenomena yang berulang.
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, temui dokter agar ia dapat menentukan sumber rasa sakit Anda dan apakah Anda benar-benar menderita migrain.
Bagaimana Atenolol bekerja
Atenolol diresepkan untuk mencegah serangan migrain. Jika diminum secara teratur, kemungkinan mengalami kejang berkurang. Mekanisme kerja atenolol pada migrain masih belum diketahui. Korelasi ini mungkin disebabkan oleh efek penghambat beta dari pembatasan peningkatan tekanan darah dan vasokonstriksi serebral.
Kekhawatiran
Atenolol merupakan obat yang memiliki beberapa efek samping, seperti mulut kering, kelelahan, pusing dan lemas. Libido menurun, perubahan berat badan, pingsan dan insomnia tidak umum, tetapi efek ini juga terlihat dari penggunaannya.
Beri tahu dokter atau apoteker Anda tentang obat lain yang Anda minum. Beberapa mungkin berinteraksi dengan atenolol, seperti obat untuk hipertensi, antidiabetik dan obat penghambat alfa, yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
Juga beri tahu dokter Anda jika Anda sedang menyusui, hamil atau berencana untuk hamil. Ada potensi risiko pada janin dan efek interaksi selama menyusui.
Kapan harus berhenti
Tindak lanjut medis akan memantau kemajuan penggunaan atenolol untuk menentukan perubahan dalam dosis atau resep. Jangan berhenti menggunakannya secara tiba-tiba. Hubungi dokter Anda jika Anda memiliki efek samping yang lebih serius seperti sesak napas, pusing yang ekstrim atau reaksi alergi terhadap obat tersebut.