Isi
Seringkali hewan peliharaan kita berakhir dalam situasi yang tidak aman. Meskipun berperilaku baik, anjing terlatih dapat menghadapi bahaya yang menyebabkan cedera. Setelah terluka dalam perkelahian atau tertabrak kendaraan, anjing mungkin mengalami luka terbuka yang membutuhkan perhatian segera. Meskipun menit-menit setelah kecelakaan bisa membuat stres dan kacau, namun bersiap-siap dan terinformasi dengan baik dapat membantu Anda menyelamatkan nyawa anjing yang terluka.
Merawat anjing yang terluka
Langkah 1
Pastikan keamanan. Bahkan anjing yang lemah lembut dan berperilaku baik dapat menyerang saat terluka. Sebelum mendekati anjing yang terluka, pastikan bahwa bahaya, seperti hewan lain, atau apa pun yang mungkin menyakiti anjing, sudah tidak ada lagi. Gunakan penyumbat mulut, jika tersedia (atau buatlah dengan kain kasa), untuk mencegah gigitan pertahanan diri dari anjing yang cedera. Karena hewan yang terluka dapat mencoba melarikan diri, kenakan kalung atau kurung anjing tanpa membuatnya merasa terjebak atau terancam.
Langkah 2
Kaji dan bersihkan luka. Tentukan apakah anjing mengalami abrasi kecil (goresan dalam pada kulit tanpa merusak jaringan) atau luka yang lebih serius dan lebih dalam. Jika memungkinkan, cuci tangan Anda sebelum menangani luka. Bersihkan kotoran dan kotoran dengan membilas dengan air hangat; gunakan penjepit untuk menghilangkan partikel seperti pecahan kaca atau batu kecil. Setelah dibilas, coba pangkas rambut di sekitar luka. Oleskan salep antibiotik pada luka yang rawan infeksi, seperti gigitan.
LANGKAH 3
Berikan tekanan. Gunakan kain kasa atau tisu bersih untuk membungkus luka guna membantu memperlambat pendarahan. Penting untuk tidak melepas kain kasa untuk memeriksa luka, karena hal itu akan menyebabkan proses pembekuan memakan waktu lebih lama dan sangat penting untuk menghentikan pendarahan. Pasang tourniquet ke area mana pun yang mengalami kehilangan darah yang sangat parah. Aplikasi harus dilakukan di antara luka dan jantung, pastikan tidak mengganggu sirkulasi sepenuhnya. The American Veterinary Medical Association merekomendasikan melepaskan tourniquet selama 20 detik setiap 15-20 menit. Dalam situasi di mana torniket diperlukan, segera hubungi dokter hewan atau layanan hewan darurat.
LANGKAH 4
Waspadai keadaan syok. Seekor anjing mungkin mengalami syok setelah peristiwa traumatis seperti luka parah. Beberapa gejala keadaan syok adalah: nafas pendek dan cepat, rahang pucat, ekspresi angker atau lemah. Jika terjadi syok atau jika anjing tidak sadarkan diri, jaga agar dia tetap hangat dan terkendali dan segera cari perawatan dokter hewan. Jika dia tidak sadarkan diri, jaga agar kepalanya tetap sejajar dengan tubuhnya.