Isi
Twill, kain yang berasal dari kota Nimes, Prancis, pada Abad Pertengahan dikenal sebagai "denim" sebelum dikenal sebagai "denim" (atau "denim"). Kain tersebut telah populer selama lebih dari satu abad dan banyak orang memiliki setidaknya satu potong pakaian yang terbuat dari itu. Meski tahan lama, denim ini memudar seiring waktu, terutama di area yang mengalami gesekan. Bergantung pada pilihan pewarna, itu dapat dikembalikan ke warna aslinya atau diubah sepenuhnya.
Langkah 1
Pilih pewarna dengan warna yang diinginkan. Ingatlah bahwa denim hanya bisa diwarnai dengan warna yang lebih gelap dan jahitannya tidak mungkin diwarnai. Cuci item denim untuk menghilangkan kotoran atau minyak. Pakaian kotor menyerap pewarna secara tidak teratur. Jaga kelembapan kain, karena ini membantu pewarna lebih mudah meresap.
Langkah 2
Larutkan pewarna dalam air panas menggunakan takaran yang sesuai, sesuai label, agar tidak ada sisa pewarna yang belum larut. Anda mungkin perlu mengetahui berat garmen dan, sebagai panduan, ingatlah bahwa celana jeans memiliki berat antara 0,5 dan 1 kg.
LANGKAH 3
Masukkan potongan ke dalam mesin cuci, bersama dengan pewarna dan jumlah garam yang dibutuhkan. Konfigurasi mesin untuk siklus pencucian normal. Di akhir siklus ini, ulangi pencucian, tetapi alih-alih pewarna, tambahkan deterjen biasa untuk menghilangkan pewarna berlebih. Saat siklus ini berakhir, beberapa orang melepas item dan mengatur siklus pencucian lain untuk memastikan menghilangkan pewarna yang mungkin tertinggal di mesin.
LANGKAH 4
Gantung pakaian yang baru dicat hingga kering. Saat mencuci pakaian yang baru diwarnai, pastikan untuk mencucinya secara terpisah dari pakaian yang paling ringan, karena pewarna yang berlebihan cenderung memudar pada pencucian pertama dan dapat menodai pakaian lain.