Isi
- Penyu dan umur panjang
- Kura-kura dan akhirat
- Kura-kura dan kesuburan
- Kebijaksanaan dan kesabaran
- Penyu adalah dunia itu sendiri
Penyu telah menempati tempat khusus dalam budaya dan spiritualitas manusia sejak awal peradaban. Orang-orang leluhur akhirnya memperhatikan cara berjalan mereka yang metodis, umur panjang mereka (kura-kura dapat hidup selama berabad-abad) dan fakta bahwa reptil membawa rumahnya di punggungnya. Dari Tiongkok hingga Mesopotamia hingga Amerika, penyu telah dianggap sebagai hewan ajaib dan suci.
Penyu dan umur panjang
Kura-kura dapat mencapai harapan hidup yang sangat menginspirasi. Beberapa spesies hidup selama dua hingga tiga abad. Ini, ditambah fakta bahwa kura-kura melepaskan kulit mereka (dan karenanya memperbaharui diri mereka sendiri), mengubah hewan-hewan ini menjadi simbol keabadian.
Karena banyak budaya yang terpesona oleh konsep menentang kematian (Gilgames di Mesopotamia, Shi Huangdi di Cina), penyu mulai melambangkan kemungkinan ini. Mereka seperti avatar keabadian.
Kura-kura dan akhirat
Cangkang kura-kura lebih dari sekedar pelindung dan polanya yang rumit tidak luput dari perhatian masyarakat manusia pertama. Di Polinesia, penduduk pulau mengira bahwa pola-pola ini adalah grafik yang berisi jalur roh setelah kematian. Dalam budaya ramalan Tiongkok, kuku digunakan secara luas dan para mistik menghubungkan pola cangkang dan konstelasi. Orang Tionghoa juga beranggapan bahwa bentuk penyu memiliki arti khusus: cangkangnya melengkung seperti langit sedangkan tubuhnya lurus seperti Bumi. Bagi mereka, ini menunjukkan bahwa makhluk ini adalah penghuni keduanya.
Kura-kura dan kesuburan
Kura-kura betina menghasilkan banyak telur dan ini mempengaruhi manusia untuk menganggapnya sebagai simbol universal kesuburan. Selain itu, meskipun penyu adalah reptil dan oleh karena itu perlu bernafas, mereka menghabiskan banyak waktu di dalam air, salah satu simbol kesuburan tertua, karena menyehatkan kehidupan. Fakta bahwa reptil cascading muncul dari laut untuk bertelur di pasir adalah tema yang muncul di banyak budaya di seluruh dunia.
Kebijaksanaan dan kesabaran
Karena gerakannya yang lamban, penyu dianggap makhluk yang sangat sabar. Konsep ini terkenal dalam imajinasi populer melalui kisah lama Aesop: "Kura-kura dan Kelinci". Pahlawan dalam cerita ini adalah kura-kura, yang tekadnya kontras dengan kecerobohan dan ketidaksopanan kelinci. Dengan demikian, secara antropologis, kura-kura adalah lawan dari kebodohan dan ketidaksabaran masa muda.
Penyu adalah dunia itu sendiri
Di banyak masyarakat, penyu sering digambarkan sebagai dunia itu sendiri, atau struktur yang mendukungnya.
Di India, ide umur panjang ini diangkat ke tingkat kosmik: gambar religius menunjukkan dunia didukung oleh empat gajah yang berdiri di atas kura-kura besar. Ini sebanding dengan cerita Tiongkok yang menggambarkan penyu sebagai atlas yang membantu Dewa Pencipta Pangu untuk menopang dunia. Cerita penduduk asli Amerika juga menceritakan bahwa Amerika muncul dari lumpur yang mengendap di cangkang penyu raksasa.