Isi
Proses desain alat makan dimulai dengan sketsa. Meskipun sebagian besar peralatan mempertahankan bentuknya yang sudah dikenal, masing-masing cenderung berbeda dengan cara yang unik. Fokus dari gaya alat makan adalah ergonomis, sehingga alat makan mudah dipegang. Pada fase sketsa, cara mengambil alat makan sangatlah penting. Pegangan dan bentuknya harus sesuai untuk semua ukuran tangan. Proses sketsa memungkinkan perancang untuk membayangkan beberapa model berbeda untuk ibu jari (bagian pegangan di mana jari dapat ditempatkan untuk penanganan yang lebih baik), menangani bentuk, ukuran, bobot dan fungsionalitas (bagaimana alat akan digunakan dalam arti praktis) . Desain dianggap sebagai bagian terpenting dari proses tersebut. Tanpa model kerja, maka akan sulit membuat prototipe.
Garis besar
Prototipe
Bagian selanjutnya dari proses desain adalah membuat prototipe. Pertama, desainer mengumpulkan serangkaian bahan dan sampel. Dari koleksi ini, alat makan akan dipilih dari jenis bahan yang dipilih. Sementara beberapa alat makan terbuat dari potongan padat, yang lain membutuhkan banyak potongan, seperti pisau dan gagang.
Cetakan plastik dibuat berdasarkan sketsa asli perancang. Pisau dan alat lainnya digunakan untuk memangkas tepi dan menghasilkan bentuk serta pegangan yang sempurna. Karena perancang mengubah beberapa elemen fase sketsa, beberapa prototipe diproduksi dan dibuang sesuai dengan spesifikasi. Ketika prototipe diterima, peralatan makan masuk ke tahap produksi akhir.
Produksi
Berdasarkan sketsa, prototipe dan daftar bahan, produk akhir dibuat. Banyak perusahaan cenderung menggunakan bahan dan bentuk yang serupa untuk produk yang berbeda, menambahkan sedikit perbaikan pada setiap interaksi alat makan.
Saat memproduksi alat makan, mereka menjalani prosedur pembersihan dan pengujian. Untuk menghilangkan kontaminan yang terkumpul selama pembuatan, mereka melewati mesin pembersih uap. Kemudian, untuk memastikan kering selama pengujian dan pengemasan, peralatan makan dimasukkan ke dalam pengering besar. Proses ini memastikan bahwa peralatan aman bagi konsumen untuk digunakan di luar kotak.
Tahap produksi terakhir adalah pengujian. Ini adalah titik di mana pabrikan dapat mendeteksi setiap kekurangan pada produk sebelum pengiriman. Pengujian terdiri dari kekuatan, ketajaman (cutting power) dan keausan (noda, goresan atau menggelapkan?). Ketika produk disertifikasi oleh produksi, itu akan masuk ke sektor pengemasan.
Terakhir, kemasan alat makan dirancang dan diproduksi. Tergantung pada kualitas produk, proses ini berkisar dari yang sederhana hingga yang mewah. Peralatan makan ditempatkan di dalam paket dan dikirim ke toko ritel.
