Isi
Ketika sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di dinding rahim, biasanya antara tujuh dan sepuluh hari setelah ovulasi, tanda-tanda kehamilan mungkin mulai muncul. Diantaranya adalah perubahan yang nyata pada kulit, termasuk munculnya jerawat.
Hormon
Wanita hamil memiliki satu hal lagi yang harus disalahkan atas hormon: masalah kulit. Ketika sel telur yang telah dibuahi ditanamkan ke dalam rahim, hormon human chorionic gonadotropin (HCG) mulai diproduksi. Tak lama kemudian, lonjakan progesteron terjadi dan kadar estrogen mulai meningkat. Peningkatan hormon yang tiba-tiba ini bisa menyebabkan perubahan pada kulit, termasuk jerawat, mirip dengan yang terjadi pada remaja saat pubertas.
Penyebab umum lainnya
Meskipun masalah kulit ini merupakan tanda awal kehamilan, namun tidak selalu demikian. Pada wanita dewasa, perubahan hormon lainnya bisa menyebabkan munculnya jerawat. Dua penyebab paling umum adalah kontrasepsi hormonal dan awal menstruasi. Menurut Mayo Clinic, penyebab lain termasuk bakteri kulit, kosmetik dan obat-obatan tertentu.
Menentukan penyebabnya
Wanita yang mengalami masalah jerawat dan mencurigai kehamilan dapat melakukan tes kehamilan di rumah atau di kantor dokter. Menurut situs web "Planned Parenthood", pengujian di rumah 99% akurat bila dilakukan dengan benar dan dilakukan setelah periode yang terlewat. Tes rumahan memiliki tingkat kepekaan yang berbeda-beda, jadi wanita harus mencentang kotak tes khusus untuk melihat kapan harus dilakukan dalam kaitannya dengan awal atau tidaknya menstruasi yang diharapkan atau tidak. Jika kehamilan dikesampingkan, wanita dapat menemui dokter kulit untuk evaluasi yang lebih baik.