Isi
Pengelasan dengan gas tungsten inert (TIG) menghasilkan pengelasan menggunakan elektroda tungsten yang tidak dapat dikonsumsi. Metode ini melindungi daerah pengelasan dari kontaminasi atmosfer dengan gas inert, seperti argon, dan umumnya menggunakan pengelasan logam. Di dalamnya, energi dari sumber tenaga dihantarkan melalui plasma yang dihasilkan oleh uap logam dan gas terionisasi. Tembaga biasanya digunakan dalam proses ini, karena kemampuannya untuk mengirimkan panas dan listrik.
Langkah 1
Gunakan paduan tembaga yang mirip dengan logam yang akan dilas sebagai las. Ini akan menghasilkan lasan yang lebih kuat. Uji lengkung longitudinal harus dilakukan untuk menilai kekuatannya.
Langkah 2
Hilangkan sisa-sisa elemen seperti fosfor, timbal dan belerang, yang dapat merusak pengelasan. Ini termasuk bahan umum seperti minyak, minyak, dan cat yang dapat mengandung elemen-elemen ini. Tembaga, timah dan paduan seng tidak boleh digunakan untuk mengelas paduan tembaga dan nikel, karena biasanya mengandung kontaminan.
LANGKAH 3
Berikan gas pelindung di sebelah logam, di seberang lasan. Ini penting dalam proses ini, karena mencegah las TIG, dengan tembaga, terkontaminasi dengan oksidasi dan korosi.
LANGKAH 4
Gunakan las yang lebih lebar dari baja. Dalam tembaga, ini diperlukan untuk mencapai fusi dan penetrasi yang memadai, karena konduktivitas panasnya yang lebih besar.
LANGKAH 5
Pilih gas pelindung yang sesuai. Argon adalah pilihan terbaik untuk bagian tembaga dengan ketebalan hingga 1,6 mm. Yang lebih tebal harus menggunakan campuran helium untuk mencapai penetrasi yang diperlukan.