Isi
Kura-kura adalah reptil air berdarah dingin yang dicirikan oleh cangkang keras yang mereka bawa di punggung, yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap predator. Ujung tajam digunakan untuk memotong dan menghancurkan permukaan. Kura-kura, salah satu makhluk tertua yang diketahui, berusia lebih dari 200 juta tahun yang lalu. Saat ini mereka terancam oleh pengaruh manusia, terutama oleh aktivitas berburu.
Ilmu urai
Sistem pernapasan kura-kura berpindah dari mulut ke paru-paru. Mulut menginspirasi oksigen, yang melewati faring dan melewati glotis. Glotis, bagian kecil tepat setelah faring, bertindak sebagai penghalang antara faring dan laring dan mencegah air laut memasuki paru-paru. Setelah glotis, terdapat trakea yang mengarah ke bronkus, kemudian dibagi lagi menjadi dua saluran bronkial yang terhubung ke paru-paru. Paru-paru penyu terletak di organ vital lainnya, tepat di bawah cangkang.
Nafas
Mulut menghisap oksigen, yang melewati seluruh sistem sampai mencapai paru-paru. Organ hewan lainnya memberikan tekanan pada paru-paru saat bernapas, bertindak sebagai peniup, dan mengeluarkan kembali karbon dioksida ke sistem pernapasan. Paru-paru dapat mengembang dan menyimpan oksigen untuk fluktuasi atau waktu yang lama di bawah air.
Paru-paru
Saat udara memasuki paru-paru berwarna merah muda dan kenyal, saluran bronkial bercabang menjadi tabung yang lebih kecil, yang disebut bronkiolus. Mereka menjadi semakin tipis dan bercabang sampai mereka berakhir di alveoli atau kantong alveolar, tempat pertukaran gas terjadi. Oksigen diserap ke dalam darah dan karbondioksida dikeluarkan.
Adaptasi
Dalam keadaan darurat, penyu bisa bernafas melalui kloaka, rongga kecil di kepala. Kura-kura lapis baja yang fleksibel dapat menyesuaikan laju pernapasannya untuk pulih lebih cepat dari perendaman dalam waktu lama. Penyu belimbing dan penyu biasa memiliki kadar hemoglobin dan mioglobin yang tinggi yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen lebih cepat melalui saluran udara.