Gejala kejang semu

Pengarang: Tamara Smith
Tanggal Pembuatan: 27 Januari 2021
Tanggal Pembaruan: 24 November 2024
Anonim
Kenali Gejala Epilepsi dan Juga Penanganannya
Video: Kenali Gejala Epilepsi dan Juga Penanganannya

Isi

Istilah "kejang semu" menggambarkan kejadian yang sekilas terlihat seperti kejang epilepsi, tetapi terjadi pada pasien yang tidak menderita epilepsi. Kejang ini disebabkan oleh beberapa jenis gangguan psikologis dan oleh karena itu diperlakukan sebagai jenis gangguan konversi. Gangguan tersebut merupakan kondisi dimana penderita memiliki gejala penyakit yang tidak ia miliki.

Gambaran umum kejang

Untuk memahami apa itu pseudo-seizure, penting untuk memahami karakteristik umum dari seizure. Mereka dapat menampilkan diri dengan cara yang berbeda, tetapi secara umum, mereka melibatkan perubahan perilaku, fungsi tubuh, sensasi atau gerakan yang tiba-tiba. Kejang dapat berkisar dari kejang tiba-tiba di salah satu anggota tubuh hingga hilangnya kognisi sementara dan "pembekuan" selama aktivitas (dikenal sebagai kejang parsial).

Kejang pseudo x Kejang

Gejala kejang semu sangat mirip dengan kejang epilepsi, kecuali asalnya, yaitu psikologis, bukan neurologis. Salah satu ciri kejang epilepsi adalah adanya pelepasan listrik yang tidak normal dari otak selama kejang. Pelepasan ini tidak terjadi pada kejang semu.


Karakteristik yang membedakan

Perilaku tertentu lebih sering terjadi pada pseudo-seizure daripada epileptic seizure. Seseorang yang mengalami pseudo-seizure, misalnya, lebih mungkin menggigit ujung lidah (selama kejang yang sebenarnya, lidah epilepsi menjadi lunak dan ujungnya tidak dapat dijangkau oleh gigi). Karakteristik lain dari pseudo-seizure termasuk bahwa mereka secara bertahap membentuk dirinya sendiri dan berlangsung selama dua menit atau lebih. Selama kejang ini, pasien menutup matanya. Kejang semu melibatkan gerakan kepala dari sisi ke sisi, yang jarang terjadi pada serangan epilepsi.

Diagnosa

Elektroensefalogram dapat menghilangkan kemungkinan epilepsi pada orang yang mengalami kejang semu. Pemeriksaan ini melibatkan penempatan beberapa elektroda di kepala dan kulit kepala pasien untuk memantau aktivitas listrik. Seperti disebutkan, kejang semu tidak memiliki aktivitas listrik yang abnormal, karakteristik kejang epilepsi. Selain itu, banyak serangan epilepsi akan menghasilkan pelepasan hormon yang disebut prolaktin, yang ada di dalam darah setelah kejang. Kejang semu tidak melibatkan peningkatan kadar prolaktin darah.


Faktor risiko kejang semu

Sekitar 3/4 pasien yang menderita kejang semu adalah wanita. Mereka cenderung terjadi pada awal masa dewasa atau akhir masa remaja. Orang yang menderita kejang ini seringkali mengalami gangguan psikologis, seperti depresi berat atau gangguan kecemasan. Mereka juga umumnya memiliki riwayat banyak masalah medis yang tidak ditentukan atau tidak dipahami.

Menjaga gigi tetap berih angat penting, tetapi juga perlu memberihkan ikat gigi. Kuman dan bakteri yang ada di ikat dapat menyebabkan perkembangan bau dari waktu ke waktu. Memberihkan ikat gigi ecara ...

Internet telah menawarkan peluang bear bagi orang-orang di eluruh dunia. Kita dapat dengan cepat menemukan informai tentang pendidikan atau pekerjaan, menonton TV dan film ecara grati dan membeli dan ...

Padap Hari Ini