Isi
Dalam sebuah perusahaan, ada dua jenis hubungan profesional: horizontal dan vertikal. Mereka dipertahankan melalui komunikasi internal. Jenis hubungan didasarkan pada posisi hierarki setiap peserta di dalam perusahaan. Kedua jenis ini penting untuk memastikan kesuksesan bisnis.
Dasar hubungan horizontal
Hubungan horizontal adalah hubungan yang melibatkan dua orang atau sekelompok orang dengan pekerjaan serupa dalam organisasi. Mereka bisa berada di antara rekan perusahaan atau departemen, kelompok kerja atau tim yang bekerja secara kolaboratif sebagai bagian dari proses kerja normal. Pentingnya kerja tim di tempat kerja telah meningkat pada abad ke-21, menjadikan jenis hubungan horizontal ini sangat penting untuk kesuksesan bisnis.
Formal vs. Informal
Hubungan horizontal dalam bisnis biasanya mencakup komponen formal dan informal. Aspek formal meliputi diskusi kerja, pertukaran informasi dan percakapan lain dengan maksud untuk memajukan pekerjaan. Komunikasi dan atribut informal sangat penting dalam hubungan bisnis horizontal. Banyak organisasi mendorong pengembangan hubungan yang setara dengan menawarkan peluang sosial dan aktivitas tim. Hubungan ini juga berkembang, melalui rapat selama istirahat, percakapan yang melampaui aktivitas kerja.
Hubungan bisnis vertikal
Vertikal terjadi ketika dua orang, pada level yang berbeda dalam sebuah perusahaan, berinteraksi. Artinya pada dasarnya ada hubungan antara atasan dan bawahan. Ini biasanya melibatkan seorang karyawan yang terhubung dengan atasan terdekatnya. Mungkin juga ada hubungan yang melampaui dua atau lebih tingkat hierarki dalam perusahaan. Misalnya, di beberapa organisasi, manajer mungkin mencoba membangun kerja tim dan kerja sama dengan berinteraksi secara teratur dengan karyawan.
Up vs. Komunikasi turun
Hubungan kerja vertikal berkembang melalui jenis komunikasi internal ke atas atau ke bawah. Komunikasi ke atas terjadi ketika seorang karyawan berkomunikasi dengan karyawan tingkat yang lebih tinggi atau dengan manajer. Komunikasi ke bawah dimulai oleh manajer kepada bawahannya. Dalam artikel 1959 "Komunikasi Vertikal dan Horizontal dalam Organisasi Formal", Richard L. Simpson mencatat bahwa komunikasi dari manajer ke bawah umumnya bersifat instruktif, sedangkan dari bawah ke atas adalah untuk berbagi informasi atau menawarkan umpan balik.