Isi
- Asumsi
- Ekonomi terbuka dan tertutup
- Nilai tukar tetap
- Suku bunga mengambang
- Apresiasi dan depresiasi mata uang
Dalam teori ekonomi, jika suku bunga suatu negara naik, maka nilai mata uang di negara tersebut naik sebagai reaksi. Jika suku bunga turun, efek sebaliknya dari depresiasi mata uang terjadi. Untuk alasan ini, bank sentral suatu negara harus menaikkan suku bunga untuk "melindungi" mata uang lokalnya, membuat nilainya lebih tinggi jika dibandingkan dengan mata uang asing.
Asumsi
Agar perubahan suku bunga domestik memengaruhi nilai mata uang negara, kita harus berasumsi bahwa perekonomian terbuka, memiliki nilai tukar mengambang, dan investasi relatif bebas risiko.
Ekonomi terbuka dan tertutup
Perekonomian terbuka memungkinkan pembelian barang dan transfer dana terjadi antar negara yang berbeda. Sebaliknya, perekonomian tertutup membatasi investasi asing dan perdagangan internasional.
Nilai tukar tetap
Suatu negara memiliki sistem nilai tukar tetap jika nilai mata uang negara tersebut dalam kaitannya dengan mata uang lain berubah hanya jika legislator menyebutkan perubahan tersebut. Nilai mata uang dapat dikurangi, misalnya, untuk membuat produk Anda lebih murah di luar negeri dan, oleh karena itu, meningkatkan ekspor. Pasalnya, penurunan mata uang domestik akan membuat produk lebih murah dibandingkan dengan mata uang asing.
Suku bunga mengambang
Di negara dengan suku bunga mengambang, nilai mata uang berubah sebagai respons terhadap kondisi pasar. Sebagian besar negara industri memiliki sistem floating rate setelah perubahan dari standar Emas pada tahun 1973, di mana nilai koin ditetapkan dalam bentuk emas.
Apresiasi dan depresiasi mata uang
Nilai mata uang naik jika ada permintaan besar dan turun jika permintaan turun. Suku bunga tinggi untuk negara tertentu menarik investor asing karena tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi mereka. Hal ini menyebabkan peningkatan permintaan mata uang domestik untuk pembelian investasi, yang menyebabkan nilai mata uang meningkat.