Isi
Pemutih biasa adalah larutan natrium hipoklorit 5,25% yang digunakan untuk menghilangkan noda, sanitasi cucian dan sebagai produk pembersih. Sodium hipoklorit adalah pengoksidasi, bereaksi dengan zat pereduksi, senyawa organik, produk pembersih dan asam. Dapat membentuk produk berbahaya selama reaksi dengan bahan pembersih dan asam tertentu.
Produk pembersih
Pemutih sangat reaktif dan dapat membentuk gas beracun bila dikombinasikan dengan produk pembersih rumah tangga biasa. Pemutih dan amonia bereaksi menghasilkan kloramin, yang merupakan senyawa nitrogen dengan satu atau lebih atom klorin terikat. Kloramin meningkat sebagai gas beracun dari reaksi ini, karena kurang larut dibandingkan amonia. Pemutih juga bereaksi dengan produk pembersih yang mengandung asam fosfat atau asam sulfat, seperti pembersih kamar mandi dan pipa ledeng. Reaksi ini melepaskan panas dan menghasilkan senyawa yang sangat korosif.
Asam asetat
Asam asetat adalah zat pereduksi yang efektif dalam reaksi reduksi oksidasi (redoks) dengan pemutih. Reaksi redoks terjadi ketika agen pengoksidasi, seperti pemutih, menjadi tereduksi (ionnya kehilangan elektron). Agen pereduksi, seperti asam asetat, menjadi teroksidasi: ionnya mendapatkan elektron. Reaksi pemutih dan asam asetat melepaskan gas klor, yang dapat mengiritasi mata, hidung dan tenggorokan, serta menyebabkan gangguan pernapasan dan muntah. Ketika dikombinasikan dengan air, gas klor membentuk asam klorida dan asam hipoklorit.
Senyawa organik
Pemutih melepaskan hipoklorit, yang mengoksidasi senyawa organik dalam kain dan cat noda. Selama beberapa reaksi ini, ikatan kimia senyawa organik terpisah dan molekul kecil yang larut dalam air tersapu bersih, yang menghasilkan penghilangan noda dan warna dari kain yang diwarnai. Serat organik seperti wol dan rambut bersifat asam dan dapat dinetralkan dengan pemutih. Dalam jenis reaksi ini, serat akan hancur saat pemutih menetralkan asam. Air dan garam adalah produk dari reaksi ini.