Isi
Glikolisis menjelaskan reaksi kimia di mana glukosa diubah menjadi piruvat. Proses metabolisme ini penting dalam pembentukan molekul adenosin trifosfat (ATP), di mana energi disimpan dalam jangka pendek, dan NADH, bahan penyusun energi. Glikolisis terjadi secara aerobik dan anaerobik. Aerobik adalah langkah pertama dalam bernapas di mana glukosa diubah menjadi karbon dioksida dan air. Anaerobik memecah glukosa dengan sejumlah kecil oksigen yang difermentasi. Vitamin B kompleks memenuhi syarat sebagai vitamin energi, karena secara langsung dan tidak langsung terlibat dalam proses metabolisme dan produksi energi.
Vitamin B1
Vitamin B1, atau tiamin, menghilangkan karbon dioksida dari senyawa hidup. Bertindak sebagai koenzim, vitamin B1, dalam bentuk tiamin pirofosfat (TPP), memicu pelepasan karbon dioksida.
Vitamin B2
Riboflavin, yang dikenal sebagai vitamin B2, dikombinasikan dengan FADH2, yang membantu dalam glikolisis. Vitamin B2 membantu mentransmisikan elektron dalam siklus Krebs, memindahkannya ke rantai transpor elektron.
Vitamin B3
Vitamin B3 memainkan peran integral dalam konversi glikolitik. Nikotinamida dan adenin nukleotida (NADH), enzim yang sangat diperlukan untuk glikolisis, harus diproduksi bersama dengan niacin atau vitamin B3 (salah satu molekul kompleks vitamin B). Vitamin B3 terlibat dalam siklus Krebs (tahap kedua glikolisis), bekerja untuk mengangkut elektron.
Vitamin B6
Vitamin B6 (piridoksin) dibutuhkan dalam glikolisis, di mana energi yang disimpan dipecah menjadi bentuk energi yang lebih mudah diakses. Kekurangan vitamin B6 menyebabkan sensasi lesu dan kelelahan ekstrim.