Isi
Parabens, kelas kimia ester asam p-hidroksibenzoat, banyak digunakan sebagai pengawet yang secara alami menghambat pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan, memperpanjang umur simpannya. Produk yang mengandung paraben berkisar dari sampo, kondisioner dan gel cukur hingga makanan yang biasa dikonsumsi di rumah.
Kerajaan sayuran
Teknologi telah mengembangkan teknik untuk sintesis paraben, tetapi juga dipasok secara alami. Banyak tumbuhan, termasuk sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan, menghasilkan paraben untuk melawan infeksi bakteri.
Bawang
Flavonoid, selain banyak vitamin dan mineral, banyak terkandung dalam bawang. Sayuran ini, seperti spesies lain dari genus allium, mengandung bentuk paraben 4-hidrobenzoat alami untuk bertahan dari infeksi bakteri yang tidak diinginkan.
Wortel
Akar seperti wortel mengandung metil paraben sebagai sistem pertahanan. Wortel mungkin telah mengembangkan kebutuhan akan pertahanan alami dengan tumbuh di lingkungan yang lembab, tempat bakteri berkembang biak. Meskipun penelitian telah menimbulkan kekhawatiran tentang penggunaan methylparaben sintetis di kulit, FDA menganggap konsumsi paraben alami hampir sepenuhnya aman.
Mentimun
Ketimun mirip dengan semangka, zucchini dan labu. Studi yang dilakukan pada tahun 1993, 1998 dan 2003 di bidang fisiologi tumbuhan menunjukkan bahwa ketimun memiliki bentuk paraben yang alami. Ketimun telah banyak digunakan, tidak hanya sebagai sumber nutrisi, tetapi juga dalam produk kecantikan karena khasiatnya yang memperbarui kulit.
Peringatan
Meskipun paraben telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) dalam 50 tahun terakhir, penelitian menunjukkan bahwa paraben mungkin terkait dengan kanker payudara karena telah terbukti meniru aksi hormon estrogen dalam tubuh manusia. Meskipun konsumen yang sadar dapat menghindari membeli produk yang mengandung paraben, berbagai macam sayuran memiliki bentuk alami dari zat ini.