Isi
Sistem reproduksi wanita adalah seperangkat organ unik yang terdiri dari rahim, tuba, ovarium, dan vagina. Ketika sperma pria membuahi sel telur yang diproduksi oleh ovarium, sistem reproduksi wanita lainnya bekerja secara harmonis untuk melindungi dan mendukung embrio yang baru dibuat. Masalah yang melibatkan sistem reproduksi wanita dapat terjadi pada beberapa wanita dan harus didiskusikan dengan dokter untuk menentukan pengobatan yang tepat.
Endometriosis
Jika jaringan yang biasanya melapisi rahim (endometrium) tumbuh secara tidak normal di luar rahim, wanita tersebut dapat didiagnosis dengan kondisi medis yang disebut endometriosis. Endometrium dapat tumbuh di organ lain dari sistem reproduksi wanita dan juga dapat memengaruhi kandung kemih atau usus. Gejala endometriosis adalah nyeri hebat, mual, kembung, diare, sembelit atau kelelahan, terutama saat haid. Gejala tambahan lainnya mungkin termasuk perdarahan vagina yang tidak normal, nyeri selama atau setelah hubungan seksual, nyeri punggung bawah atau infertilitas. Walaupun penyebab dari kondisi ini tidak diketahui, pengobatan biasanya melibatkan penghilang rasa sakit, pengobatan hormonal atau pembedahan.
Fibroid rahim
Tumor non-kanker abnormal yang tumbuh di dalam sel otot rahim disebut fibroid uterus.Sekitar 20% wanita di bawah 50 tahun akan mengembangkan fibroid, perkiraan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Masalah yang disebabkan oleh fibroid rahim dapat berupa perdarahan menstruasi yang berat atau menyakitkan, sering buang air kecil, nyeri punggung bawah, nyeri saat berhubungan seksual atau masalah reproduksi, seperti aborsi atau infertilitas. Bentuk pengobatan fibroid yang paling umum termasuk pereda nyeri dan pembedahan.
Kegagalan ovarium prematur
Jika ovarium Anda berhenti memproduksi telur sebelum Anda berusia 40 tahun, Anda mungkin didiagnosis dengan kegagalan ovarium prematur. Beberapa wanita dengan kondisi ini mungkin masih memiliki siklus haid yang tidak teratur, sehingga masalah ovarium ini berbeda dengan menopause. Gejala kegagalan ovarium prematur termasuk perubahan suasana hati, hot flashes, kesulitan berkonsentrasi, vagina kering, dan penurunan libido. Meski wanita dalam kondisi ini masih bisa hamil, bisa jadi sulit untuk mencapainya. Jika Anda mengalami kegagalan ovarium prematur, dokter Anda mungkin merekomendasikan terapi penggantian estrogen untuk membantu Anda memiliki siklus menstruasi yang teratur.
Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) terjadi ketika ovarium memproduksi hormon (androgen) jenis tertentu dalam kadar tinggi. Peningkatan kadar hormon androgen dalam tubuh dapat berdampak negatif pada proses ovulasi normal dan menyebabkan pembentukan kista berisi cairan di ovarium. PCOS mencegah pelepasan sel telur dari ovarium selama siklus menstruasi, yang menyebabkan kemandulan pada wanita dengan kondisi ini. Gejala PCOS lainnya termasuk nyeri panggul, jerawat, kulit berminyak, rambut rontok, atau pertumbuhan rambut yang berlebihan di tubuh atau wajah. Saat ini tidak ada obat untuk PCOS, tetapi terapi hormon dapat membantu mengatur siklus menstruasi atau membersihkan kulit Anda.
Vulvovaginitis
Jika Anda mengalami infeksi atau peradangan berlebihan pada jaringan vagina atau vulva, Anda mungkin didiagnosis dengan kondisi umum yang disebut vulvovaginitis. Kondisi ini memiliki banyak penyebab, antara lain kebersihan yang buruk, bakteri, virus, jamur dan penyakit menular seksual. Gejala vulvovaginitis dapat berupa gatal dan peradangan pada vagina, keputihan yang tidak normal, rasa tidak nyaman saat buang air kecil, atau bau vagina yang tidak sedap. Pengobatan kondisi ini biasanya melibatkan penggunaan obat antijamur atau antibiotik (secara oral atau topikal).