Isi
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat, lebih dari 1,2 miliar ponsel digunakan pada tahun 2010. Meskipun produsen memproduksi ponsel dalam jumlah yang sangat besar - mulai dari perangkat paling dasar hingga ponsel cerdas yang dilengkapi layar sentuh - beberapa bahan umum membuat sebagian besar ponsel, membuat komponen seperti rumah dan layar. Karena penggunaan ponsel yang meluas, organisasi lingkungan merekomendasikan penggunaan kembali atau daur ulang ponsel daripada membuangnya, karena ini menghemat bahan dan mengurangi dampak lingkungan.
Plastik
Sebagian besar ponsel memiliki housing - area yang membentuk sebagian besar bagian luar ponsel, mengelilingi layar dan tombol, membuat lapisan pelindung - terbuat dari bahan plastik. Meskipun plastik tidak terbentuk di alam, ia berasal dari minyak mentah di dalam bumi. Produsen menyuling minyak yang dikenal sebagai "minyak berat" dan mengolahnya dengan panas untuk membuat plastik kaku. Keypad ponsel, engsel, dan aksesori, seperti adaptor, headphone, dan casing dekoratif, sering kali juga mengandung plastik. Plastik yang dikenal sebagai polikarbonat dan akrilonitril butadiena-stirena, atau kombinasi keduanya, adalah komponen yang terdapat di sebagian besar ponsel. Penghambat api brominasi umumnya digunakan untuk melapisi lapisan plastik.
Kristal cair
Layar kristal cair, yang dikenal sebagai LCD, adalah layar panel datar berdaya rendah. Kebanyakan ponsel menggunakan layar jenis ini. Lapisan kaca tipis dengan kristal cair diapit di antara mereka membuat layar LCD, yang diterangi oleh listrik. Zat kristal pada layar LCD dapat mengandung sedikit merkuri, yang merupakan elemen beracun.
Baterai dan catu daya
Berbagai jenis daya baterai ponsel. Baterai lithium-ion, Ni-MH dan Ni-Cd yang umum adalah baterai ponsel yang mengandung unsur-unsur seperti nikel, litium, kobalt, seng, kadmium, dan tembaga. Pengisi daya soket yang sudah disertakan dengan sebagian besar ponsel terbuat dari kabel tembaga atau sejumlah kecil emas dan kadmium yang dibungkus dengan wadah plastik.
Bahan lainnya
Fiberglass atau resin epoksi membentuk dasar dari sebagian besar papan sirkuit, otak elektronik yang memberi daya pada perangkat. Komponen tembaga sering ada di papan sirkuit, bertindak sebagai transitor. Menurut organisasi advokasi lingkungan Earthworks, ponsel sering mengandung zat termasuk merkuri, berilium, arsen, penghambat api brominasi, timbal, nikel, paladium, perak, tantalum, kadmium dan antimon. Meski tidak berbahaya selama penggunaan sehari-hari, beberapa bahan ini menjadi beracun saat dibakar. Fakta itu, ditambah dengan penggunaan ponsel secara masif, menciptakan alasan yang baik bagi pengguna untuk mendaur ulang ponsel mereka setelah menggunakannya, daripada membuangnya begitu saja.