Isi
Jembatan membantu kendaraan dan pejalan kaki mengatasi rintangan. Selain melintasi sungai, ngarai, dan jalan raya, mereka sering kali secara drastis mengurangi waktu tempuh, menyediakan rute yang lebih langsung. Mereka adalah struktur yang kompleks dan harus dirancang dengan hati-hati, menggunakan bahan yang kuat dan tahan lama dan pada saat yang sama cukup ringan untuk penggunaan praktis.
Batu
Batu adalah salah satu bahan tertua yang digunakan dalam pembangunan jembatan. Kuat dan tahan erosi yang disebabkan oleh angin dan air. Granit dan batu kapur, misalnya, secara alami menarik dan bertahan selama berabad-abad, dengan sedikit atau tanpa perawatan. Kerugian dari batu tersebut adalah berat dan tingginya biaya pemasangan. Itulah mengapa biasanya digunakan dalam konstruksi pondasi dan pilar jembatan, memungkinkan bagian atas dibuat dari bahan yang lebih murah dan lebih ringan.
Semen
Beton banyak digunakan dalam konstruksi semua jenis jembatan karena kekuatan dan biayanya yang rendah. Ini membutuhkan sedikit perawatan, tetapi aus saat terkena air asin dan erosi. Meskipun mudah dimodelkan, biasanya dianggap jelek karena penampilannya yang matte dan abu-abu. Jika digunakan dalam regangan yang lebih lama, beton dapat diperkuat dengan batang baja atau menerima perlakuan yang dikenal sebagai "prategang", untuk membantu meningkatkan kekuatannya.
Baja
Baja dapat digunakan untuk menempuh jarak yang tidak mungkin dilakukan dengan bahan lain. Ini sepuluh sampai seratus kali lebih kuat dari semen, dan beratnya lebih ringan. Namun, jembatan baja dapat mengalami oksidasi dan korosi dan cenderung membutuhkan banyak perawatan. Banyak jembatan baja dicat untuk menyempurnakan penampilannya. Kadang-kadang, alih-alih baja, aluminium digunakan karena sifat anti-korosinya.
kayu
Kayu tidak dapat diandalkan seperti bahan lainnya, dan sebaiknya hanya digunakan untuk struktur yang relatif sederhana. Ini adalah salah satu bahan termurah, dan dapat dikerjakan dengan menggunakan alat dan perlengkapan dasar. Jembatan kayu adalah pilihan ideal bagi mereka yang mencari keindahan alam, dan digunakan untuk akses pejalan kaki atau lalu lintas kendaraan ringan. Karena kayu dapat membengkak dan membusuk jika terkena kelembapan, jembatan kayu bertahan lebih lama saat menerima perlakuan kimiawi yang melindunginya dari hujan.
Bahan komposit
Di antara bahan terbaru yang digunakan dalam konstruksi jembatan adalah polimer yang diperkuat serat (PRF). Beratnya 70 hingga 80% lebih ringan dari baja, tetapi memiliki kekuatan dan daya tahan yang sama. Meskipun jembatan baja atau beton bertulang yang paling kuat memerlukan perawatan yang cukup selama bertahun-tahun, jembatan PRF hampir tidak membutuhkannya. Bahan ini juga merupakan pilihan terbaik untuk konstruksi di air asin, karena tahan terhadap korosi. Karena PRF hanya digunakan di jembatan sejak tahun 1975, karakteristik jangka panjangnya masih dalam evaluasi.