Isi
Customer Relationship Management (GRC) pada dasarnya adalah strategi untuk meningkatkan keuntungan berdasarkan loyalitas pelanggan. Mengumpulkan informasi dari berbagai sumber data dapat membantu menciptakan perusahaan dengan gambaran yang lebih lengkap tentang pelanggannya, dan informasi tersebut memengaruhi keputusan di berbagai bidang seperti pemasaran, pemosisian, dan pengembangan. Meskipun GRC dimulai dengan inisiatif teknologi, namun berkembang dalam filosofi yang lebih komprehensif. Sayangnya, GRC hadir dengan beberapa kelemahan yang melekat.
Perawatan yang konstan
GRC membutuhkan pekerjaan tambahan pada entri data. Ini bisa menjadi membosankan dan berulang. Karyawan harus menambahkan sejumlah besar data di awal, dan database memerlukan pemeliharaan terus-menerus, yang membutuhkan sumber daya perusahaan.
Kesulitan bekerja
Mempelajari GRC membutuhkan pelatihan.Pekerja dapat mengeluh tentang kerumitannya, dan perusahaan Anda harus berinvestasi dalam pendidikan agar mereka dapat menggunakannya dengan benar.
Dehumanisasi
Banyak proses GRC memerlukan campur tangan manusia dan bukan respons mekanis. Merendahkan proses-proses ini dapat menurunkan efektivitasnya. Meskipun GRC terbukti bermanfaat, namun masih membutuhkan otak manusia untuk membuat templat situs web, menganalisis dan menerapkan data, serta membangun loyalitas pelanggan. Seringkali, manajer perusahaan yang berinvestasi di GRC mengharapkan ini untuk menjaga pelanggan mereka dengan cara yang ajaib dan secara dramatis meningkatkan pendapatan, tetapi GRC membutuhkan sumber daya manusia untuk menjadi efisien.
Integrasi
GRC terbukti sulit untuk diintegrasikan dengan sistem lain. Jika sistem GRC tertentu tidak kompatibel dengan sistem lain, seperti email atau akuntansi, sistem Anda tidak akan efektif.
Biaya dan keuntungan
CRM tidak selalu menguntungkan. Overhead bisa menjadi sangat besar, karena Anda harus membayar untuk instalasi, pemeliharaan dan, seringkali, server. CRM memiliki nilai yang berbeda tergantung pada bisnisnya; asumsi tentang pendekatan tersebut mungkin tidak berlaku untuk semuanya. Misalnya, beberapa bisnis tidak lagi mendapat untung karena mereka memiliki lebih banyak pelanggan setia, tetapi karena volume pelanggan yang besar.