Isi
Tsunami adalah gelombang laut yang sangat besar yang biasanya disebabkan oleh perubahan mendadak di dasar laut, seperti yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Ketika tsunami melanda suatu daerah, dampaknya dapat menghancurkan dalam jangka pendek, menghancurkan bangunan, membunuh atau melukai orang dan hewan. Ini juga menyebabkan kerusakan jangka panjang pada suatu daerah. Infrastruktur suatu negara dapat sangat terpengaruh dan seluruh komunitas dapat diubah secara dramatis.
Kematian manusia
Tsunami dapat mengakibatkan jumlah korban yang sangat besar jika mereka memasuki daratan di daerah berpenduduk. Masyarakat yang tinggal di dekat lautan, seperti desa nelayan, sangat berisiko, karena gelombang diluncurkan dengan kekerasan dan bangunan tidak dapat menahan. Pasca tsunami, kontaminasi tambang air minum juga berkontribusi pada korban jiwa. Tsunami yang melanda sebagian Asia Selatan pada tahun 2004 menyebabkan lebih dari 50.000 kematian di Sri Lanka saja, menurut situs web Tindakan Praktis. Selain kematian tersebut, tsunami meninggalkan anak-anak yatim piatu dan menyapu bersih generasi muda.
Kerusakan properti
Tsunami menghancurkan bangunan, baik karena dampak kekerasan maupun pengaruh erosi pada komponen logam bangunan. Puing dari bangunan yang tumbang juga dapat merusak area lain di kemudian hari dan faktor lainnya adalah kebakaran yang, setelah tsunami, dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut. Biaya untuk membangun kembali seluruh kota yang terkena tsunami bisa sangat tinggi. Misalnya, setelah tsunami Asia Selatan 2004, biaya pembangunan kembali Indonesia diperkirakan sekitar R $ 10 miliar, menurut situs web surat kabar The Guardian.
Kehidupan hancur
Setelah tsunami, banyak orang yang selamat menemukan bahwa mata pencaharian mereka telah hancur akibat dampak bencana. Rumah-rumah hancur, banyak orang kehilangan tempat tinggal. Perkebunan dipengaruhi oleh kerusakan yang terjadi di tanah, selain kematian ternak dan ketidakmampuan sementara untuk mengoperasikan kapal penangkap ikan.
Bentang alam dan ekosistem
Bentang alam akan rusak segera setelah tsunami. Kekuatannya dapat membawa bahan kimia berbahaya dan limbah ke area baru, yang menyebabkan keracunan kehidupan laut. Ekosistem, seperti terumbu karang, dapat terkena dampak negatif, misalnya dengan munculnya sedimen dalam jumlah besar secara tiba-tiba yang dapat mencekik flora di kawasan ini. Seluruh pantai bisa kehabisan pasir. Flora dan fauna di daerah yang terkena tsunami dapat mati dengan pohon-pohon yang tumbang oleh gelombang.