Isi
Bersendawa adalah respons fisik normal yang terkadang dimiliki setiap orang. Mereka adalah salah satu cara orang memaksa kelebihan udara dan gas dari saluran usus. Walaupun sesekali bersendawa tidak berbahaya, bersendawa berlebihan bisa menjadi tanda masalah perut yang membutuhkan perawatan.Menilai gaya diet dan kesehatan Anda secara keseluruhan dapat membantu Anda menentukan penyebab seringnya bersendawa.
Menelan udara
Menelan udara dalam jumlah besar dapat menyebabkan lebih sering bersendawa. Orang yang makan sangat cepat, mengonsumsi minuman berkarbonasi (seperti soda dan bir) - terutama dengan sedotan - dan mengunyah permen karet cenderung lebih sering bersendawa daripada biasanya. Perokok juga merupakan kelompok risiko untuk masalah ini, menurut Mayo Clinic. Semua kebiasaan ini dapat menyebabkan asupan udara yang berlebihan, yang dapat menyebabkan nyeri terkait gas, selain sendawa.
Gangguan pencernaan
Gangguan pencernaan dan mulas dapat menyebabkan sendawa berlebihan. Sakit maag bisa disebabkan oleh refluks asam, bisa juga gejala tukak lambung, atau bisa juga pertanda makanan pedas tadi malam tidak kunjung turun dengan baik di perut Anda. Ketika asam pergi dari perut ke kerongkongan, seperti refluks atau mulas, orang biasanya menelannya sebagai cara untuk meredakan ketidaknyamanan dan kemudian perlu bersendawa, menurut Mayo Clinic. Menelan secara konstan menyebabkan lebih banyak udara masuk ke tubuh, yang dapat menyebabkan lebih banyak sendawa.
Gastroparesis
Kondisi medis yang disebut gastroparesis dapat menyebabkan sendawa berlebihan dan terkadang dikenal sebagai pengosongan lambung yang tertunda. Ini terjadi ketika makanan tetap berada di perut lebih lama dari yang seharusnya, karena kerusakan pada otot perut. Otot-otot ini, ketika lemah, tidak mampu mendorong makanan ke tahap pencernaan berikutnya. Makanan yang tidak tercerna di dalam perut bisa menyebabkan mual, muntah dan sendawa berlebihan.
Pengobatan untuk bersendawa berlebihan
Orang yang menderita sendawa berlebihan dapat menghambat ketidaknyamanan dengan mengatasi masalah yang mendasarinya. Makan lebih lambat dan mengonsumsi minuman non-karbonasi dapat membantu membatasi jumlah udara dan gas yang tertelan. Mengobati sakit maag dengan antasida yang dijual bebas, yang mengurangi refluks asam, juga dapat mengurangi episode sendawa. Jika obat-obatan ini tidak mengurangi mulas dan sendawa, pemeriksaan fisik dengan dokter mungkin diperlukan. Diagnosis tukak, gastroparesis, dan gangguan perut lainnya dapat mengarah pada pengobatan yang tepat dan mengurangi episode sendawa.