Isi
Setelah menguasai penjumlahan dan pengurangan, siswa kelas tiga biasanya mulai belajar tentang perkalian dan pembagian dasar. Konsep matematika ini mungkin sulit untuk dipahami, jadi gunakan beberapa teknik berbeda untuk menjelaskan pembagian daripada hanya fokus pada spreadsheet dan buku.
Gunakan permen sebagai alat untuk berlatih masalah divisi (Hemera Technologies / AbleStock.com / Getty Images)
Kebalikan dari perkalian
Siswa kelas tiga biasanya memiliki pemahaman dasar tentang perkalian sebelum mereka mulai belajar tentang pembagian. Menyajikan pembagian sebagai proses yang berlawanan dengan perkalian dapat membantu mereka memahami konsep dengan lebih mudah. Mulailah dengan meninjau penambahan dan pengurangan sebagai proses berlawanan Anda. Jelaskan bahwa perkalian dan pembagian berhubungan dengan cara yang sama. Sebagai contoh, tunjukkan bahwa 3 + 5 = 8 terkait dengan masalah 8-3 = 5 karena mereka adalah angka yang sama, hanya disusun secara berbeda. Demikian pula, 4x7 = 28, terkait dengan 28/7 = 4.
Pembagian dengan pernyataan
Siswa sering memiliki masalah dengan pernyataan, tetapi mereka, pada kenyataannya, adalah cara terbaik untuk memperkenalkan konsep abstrak, seperti makna simbol pembagian. Gunakan pernyataan yang mungkin membutuhkan pembagian. Gunakan contoh-contoh yang dapat dihubungkan dengan siswa. Sebagai contoh, katakanlah sebuah keluarga yang terdiri dari dua orang tua dan dua anak memesan pizza yang dilengkapi dengan 12 potong. Keluarga empat orang perlu membagi pizza secara merata di antara mereka, yang masing-masing memberikan tiga irisan. Masalah ini sama dengan masalah pembagian 12/4 = 3.
Berlatih
Biarkan siswa berlatih membelah dengan benda-benda yang dapat dia manipulasi untuk memecahkan masalah. Mintalah siswa untuk menulis setiap masalah sebagai masalah pembagian tradisional sehingga ia dapat membuat hubungan antara proses dan masalah tertulis. Sebarkan sekitar 30 benda kecil, seperti permen, balok, atau biji-bijian.Bimbing siswa melalui proses penghitungan jumlah objek pada awal masalah dan buat klasifikasi menjadi sejumlah kelompok dengan ukuran yang sama. Misalnya, dengan masalah 18/6, anak perlu menghitung 18 objek. Dia kemudian harus menempatkan mereka ke dalam enam kelompok. Dia dapat melakukan ini dengan menempatkan objek di masing-masing dari enam tempat yang berbeda dan kemudian menambahkan satu ke masing-masing dari enam kelompok ini sampai dia kehabisan. Itu harus menghitung jumlah objek di setiap tumpukan untuk mendapatkan jawaban untuk masalah pemisahan. Tunjukkan bahwa ia juga dapat melakukan masalah dengan membagi 18 objek menjadi grup dengan enam objek di setiap grup dan menghitung berapa banyak grup yang ada.
Pengurangan berulang
Siswa kelas tiga mendominasi pengurangan dengan beberapa nilai, sehingga Anda dapat mengajarkan bahwa mereka selalu dapat menggunakan pengurangan yang berulang untuk menyelesaikan masalah pembagian. Dengan pengurangan berulang, Anda mengurangi angka terkecil dari yang terbesar hingga Anda mencapai nol, dan kemudian menghitung berapa kali Anda harus mengurangi angka yang lebih kecil. Hasilnya adalah jawaban untuk masalah jumlah terbesar dibagi dengan yang terkecil. Sebagai contoh, katakanlah seorang anak perlu menyelesaikan masalah 24/8. Siswa dapat menyelesaikan 24-8 = 16, 16-8 = 8 dan 8-8 = 0. Hitung jumlah pengurangan yang diperlukan untuk menemukan bahwa 24/8 = 3.