Isi
Keratin adalah protein tahan dan komponen penting dari kulit, rambut dan kuku. Keratosis terjadi ketika protein ini menumpuk, menyebabkan berbagai jenis tumor kulit. Ada beberapa penyebab dan beberapa jenis cedera.
Genetika
Menurut Dr. Nili N. Alai dari MedicineNet.com, sebagian besar jenis keratosis tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi, tetapi faktor genetik tampaknya memainkan peran utama dalam hal ini. Misalnya, 50 hingga 70 persen orang yang terkena keratosis pilaris memiliki riwayat penyakit dalam keluarga yang kuat. American Academy of Dermatology mengatakan bahwa genetika juga memiliki pengaruh yang kuat terhadap keratosis seboroik. Pilar keratosis membentuk benjolan kecil, seolah-olah bulu berdiri tegak, pada lengan, bokong, dan kaki. Beberapa orang menyebutnya sebagai "kulit ayam". Keratosis seboroik menyebabkan pertumbuhan yang mirip dengan kutil, yang bisa muncul di mana saja di tubuh.
Kondisi lain
Menurut situs Mayo Clinic, penumpukan keratin dapat dikaitkan dengan kondisi lain, termasuk alergi, eksim, dermatitis, rinitis, asma, dan ichthyosis vulgaris.
Paparan sinar UV
Keratosis matahari terjadi akibat paparan sinar ultraviolet yang berlebihan, baik dari matahari maupun dari tanning bed, kata situs Mayo Clinic. Paparan berlebihan ini mengganggu proses normal perkembangan sel kulit dan menyebabkan perubahan warna dan akumulasi keratin yang berlebihan. Pertumbuhan ini sering muncul sebagai bercak kering pada kulit. Paparan sinar UV juga dapat mempengaruhi perkembangan keratosis seboroik.
Kondisi Dermatologis
Keratosis tampaknya lebih sering terjadi pada orang yang memiliki kulit yang sangat kering atau sangat sensitif.