Isi
Saat meneliti topik, seperti tren televisi atau pengobatan diabetes, seorang peneliti memiliki dua metode penelitian untuk dipilih: kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kualitatif didasarkan pada kata-kata untuk menjelaskan hasil penyelidikan, yang dapat menggunakan wawancara atau kelompok fokus. Penelitian kuantitatif melibatkan pembuatan hipotesis dan identifikasi statistik untuk menjelaskan hasil penyelidikan. Menggunakan penelitian kuantitatif memiliki banyak keuntungan. Misalnya, penelitian kuantitatif memungkinkan seorang peneliti untuk merinci bukti secara objektif. Namun, penelitian kuantitatif juga memiliki kekurangan.
Menganalisa
Penelitian kualitatif didasarkan pada bukti spesifik daripada penelitian umum. Misalnya, penelitian kualitatif memungkinkan seorang peneliti menggunakan studi kasus untuk menggambarkan suatu fenomena. Pengumpulan data didasarkan pada arti para partisipan daripada kumpulan statistik yang lebih obyektif. Penelitian kualitatif sering kali melibatkan kasus perbandingan.
Objektivitas
Penelitian kualitatif cenderung membuat peneliti tenggelam dalam topik penelitian. Misalnya, seorang peneliti yang menggunakan penelitian kualitatif dapat melakukan wawancara mendalam, berinteraksi dengan peserta, dan mengandalkan pengamatan mereka sendiri. Peneliti yang menggunakan metode penelitian kuantitatif tetap terpisah dari subjek. Peneliti tetap objektif saat melakukan penelitian. Daripada melakukan wawancara mendalam, peneliti dapat menggunakan analisis dan kuesioner untuk menguji hipotesis. Keuntungan menggunakan penelitian kuantitatif adalah peneliti tetap lebih objektif ketika membuktikan atau tidak membuktikan hipotesis.
Konsumsi waktu
Baik penelitian kuantitatif maupun kualitatif membutuhkan perencanaan sebelum melakukan atau menganalisis penelitian. Namun, penelitian kuantitatif melibatkan lebih banyak perencanaan, yang menjadi kerugian. Misalnya, semua aspek penelitian harus dirancang dengan cermat sebelum mengumpulkan data apa pun. Seorang peneliti membutuhkan hipotesis konkret dan perlu mengetahui jenis penelitian yang terlibat, seperti angket dan tes. Pada penelitian kualitatif, biasanya format muncul seiring dengan berkembangnya penelitian.
Kontrol data
Penelitian kuantitatif bergantung pada data dan melibatkan pengujian hipotesis, tetapi mungkin kurang detail kontekstual. Misalnya, seorang peneliti tidak memberikan gambaran yang rinci saat menggunakan penelitian kuantitatif. Sebaliknya, peneliti mengandalkan angka dan statistik untuk membuktikan hipotesis. Seorang peneliti yang meneliti obat diabetes, misalnya, dapat mencatat berapa kali peserta penelitian lupa minum obat, tetapi tidak bisa mencatat secara detail kejadiannya pada hari itu sehingga peserta lupa minum obat diabetes.