Isi
Parafin cair, juga dikenal sebagai minyak mineral, memiliki kegunaan yang bervariasi. Ada parafin cair kualitas obat dan industri. Parafin juga terkait erat dengan minyak tanah, yang merupakan bahan bakar, jadi keduanya tidak perlu bingung. Parafin cair dapat menjadi produk yang bermanfaat, tetapi perawatan harus selalu dilakukan.
deskripsi
Parafin cair adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh melalui proses distilasi minyak bumi. Ini adalah fraksi yang jelas dan ringan dari proses distilasi dan dapat dimurnikan lebih lanjut. Ia juga dikenal sebagai minyak adepsino, glimol, saxol atau petroleum jelly.
Properti fisik
Parafin cair adalah cairan berminyak, transparan, dan tidak berwarna. Pada suhu kamar tidak berbau dan tidak berasa. Namun, saat dipanaskan akan sedikit berbau minyak dan tidak sedap. Itu tidak larut dalam air, gliserol, atau etanol dingin. Ini larut dalam benzena, eter, kloroform dan etanol panas. Ini memiliki kepadatan 0,8 gm / cm³.
Sifat medis
Parafin cair, seperti minyak mineral, biasanya digunakan untuk mengatasi sembelit. Keuntungannya adalah ia bertindak sebagai pelumas dan mengurangi jumlah air yang dikeluarkan dari usus, dan minyak itu sendiri tidak diserap ke dalam sistem gastrointestinal. Namun, sebaiknya hanya digunakan di bawah pengawasan medis, karena penggunaan berlebihan dapat menyebabkan defisiensi vitamin E, D, A, dan K. Parafin cair dapat digunakan untuk membantu mengobati dermatitis seboroik pada bayi, suatu kondisi yang menyebabkan kulit bersisik dan kering, paling sering ditemukan di kepala. Bila keramas tidak berhasil menghilangkan kulit kepala, aplikasikan parafin cair ke area kulit kepala dan bungkus dengan kain hangat. Parafin cair juga dapat digunakan untuk meredakan ruam atau iritasi yang disebabkan oleh eksim, dan untuk melembutkan kotoran telinga yang mengeras.
Properti industri
Parafin cair dapat digunakan sebagai pendingin non-konduktif dalam sistem kelistrikan, seperti transformator. Ini juga dapat digunakan sebagai cairan hidrolik di berbagai jenis mesin. Ini dapat digunakan sebagai pelumas dan telah digunakan dalam industri tekstil, tetapi telah digantikan oleh jenis minyak lain karena tidak mudah terurai. Bagi mereka yang bekerja dengan bahan abrasif, seperti semen, tar, dan cat industri, parafin cair dapat digunakan untuk membersihkan tangan. Pelarut seperti terpentin harus dihindari karena dapat mengiritasi kulit, tetapi parafin cair tidak akan melakukannya.
Kekhawatiran
Parafin cair memiliki kemampuan untuk menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai pneumonitis hidrokarbon, yang terjadi saat zat tersedot ke paru-paru. Ini paling sering terlihat pada seniman pemakan api. Mereka menggunakan parafin cair untuk melindungi mulut, tetapi ketika dihirup, komponen tersebut menyebar dengan cepat melalui pohon bronkial, mengaktifkan makrofag (sel-sel sistem kekebalan) dan menyebabkan peradangan. Jadi, meski untuk tujuan medis parafin cair, tetap bisa berbahaya jika disalahgunakan.