Isi
Menangkap penjahat telah menjadi ilmu pasti berkat kemajuan teknologi baru-baru ini dan metode modern penyelidikan kriminal. Dalam masyarakat saat ini, penulis diidentifikasi melalui berbagai tes cairan tubuh terbaru. Investigasi kriminal juga memeriksa hard drive pada komputer para tersangka, dan melalui analisis DNA, sidik jari penjahat yang dikenal dapat diidentifikasi dalam hitungan menit melalui sistem identifikasi otomatis. Bahkan acara TV populer seperti "Pikiran Pidana" memberi kita beberapa wawasan tentang bagaimana pekerjaan ini dilakukan.
Saat ini, investigasi kriminal telah digunakan teknologi (Comstock / Comstock / Getty Images)
Forensik Komputer
Saat ini, sebagian besar penduduk memiliki setidaknya satu komputer di rumah dan ini telah menjadi salah satu alat forensik untuk menyelidiki kejahatan dan menangkap penjahat. Jejak yang ditinggalkan oleh komputer dapat dibandingkan dengan jejak kaki digital. Pornografi anak dapat ditemukan melalui penggunaan situs internet tertentu, dan dengan memeriksa hard drive seseorang, Anda dapat menemukan bukti lain untuk menghentikan suatu kasus. Dalam investigasi pembunuhan terencana, keahlian forensik dapat menemukan bukti di komputer tersangka melalui pencarian yang mungkin seperti penelitian tentang cara membunuh orang atau meracuni seseorang, atau bahkan menemukan email yang dapat membantu untuk mengutuk tersangka.
Sistem identifikasi sidik jari otomatis
Sekarang jauh lebih mudah untuk mengidentifikasi sidik jari yang tertinggal di tempat kejadian berkat sistem identifikasi sidik jari otomatis, juga dikenal sebagai AFIS. Di masa lalu, sidik jari para tersangka digambar dengan tinta hitam. Metode saat ini melibatkan menempatkan jari-jari dan telapak tangan tersangka di piring kaca, semacam terminal, yang akan memindai tangan Anda. Seorang teknisi identifikasi mengirim gambar cetak ke AFIS untuk perbandingan dalam database dengan lebih dari lima juta sidik jari. AFIS mengidentifikasi semua korespondensi dari seseorang yang telah ditangkap atau memiliki mandat dalam hitungan menit.
Tes cairan tubuh modern
Berbagai tes digunakan dalam kasus kekerasan seksual dan pembunuhan untuk mengidentifikasi cairan tubuh yang tertinggal di TKP. Cairan tubuh termasuk air liur, air mani, dan darah. Teknisi forensik mencari semen menggunakan asam fosfatase. Ketika enzim ini diaplikasikan pada semen, itu akan berubah menjadi ungu dan segera menjadi terlihat. Darah diidentifikasi oleh tes "Kastle-Meyer". Tes ini melibatkan penggunaan fenolftalein, yang jernih tetapi berubah merah muda ketika darah ditemukan. Ahli kimia modern lain untuk mendeteksi darah adalah luminol. Penyidik kejahatan menyemprot luminol di sekitar ruangan dan mematikan lampu. Bahkan tetesan darah akan terungkap dalam proses ini. Untuk melihat keberadaan air liur, teknisi menggunakan tes "Phadebas Amylase". Ketika air liur hadir dalam pakaian atau sprei, pewarna biru akan dilepaskan karena adanya amilase.
Analisis DNA
Salah satu perubahan utama dalam metode investigasi kriminal adalah penggunaan analisis DNA. Sejak akhir 1980-an, kemajuan dalam teknologi DNA telah membantu menghukum para penjahat, sehingga menghilangkan tersangka yang tidak bersalah. Analisis DNA digunakan pada kulit, darah, air liur, air mani dan rambut, dan dianggap sebagai alat yang dapat diandalkan untuk menemukan penjahat. Analisis DNA digunakan hari ini oleh pengacara, jaksa, penegak hukum dan pengadilan di Amerika Utara.