Isi
- Kelembaban dan kondensasi
- Kondensasi yang disebabkan oleh suhu
- Kondensasi Tekanan
- Siklus air dan kondensasi
Kondensasi adalah proses dimana gas berubah menjadi cairan. Fenomena ini dapat terjadi atas dasar perubahan suhu dan tekanan. Proses kondensasi bertanggung jawab untuk penciptaan awan dan karenanya dipelajari dalam kaitannya dengan waktu. Salah satu contoh kondensasi terbaik dapat diamati dalam siklus air.
Kelembaban udara mengembun pada permukaan dingin (Ablestock.com/AbleStock.com/Getty Images)
Kelembaban dan kondensasi
Air ada di alam dalam berbagai bentuk. Salah satu bentuk paling banyak dan umum adalah kelembaban di udara. Molekul air mengapung di udara dan, ketika dipengaruhi oleh tekanan atau penurunan suhu, mereka mengembun, yaitu, mereka menjadi cair sekali lagi. Kelembaban memberikan kesempatan untuk mengamati dan lebih memahami kondensasi.
Kondensasi yang disebabkan oleh suhu
Saat air semakin hangat, air berubah menjadi gas. Fenomena ini sangat umum, karena air yang menguap hadir di mana-mana, serta kelembaban udara. Ketika kelembaban bersentuhan dengan permukaan dingin, atau organisme apa pun dengan suhu rendah, uap air mulai mengembun di permukaan tubuh. Ini mudah diamati pada permukaan kaleng soda pada hari yang panas atau di unit pendingin udara karena mereka membentuk tetesan air di tepinya.
Kondensasi Tekanan
Setiap gas yang disimpan dalam wadah tertutup dapat mengembun di dalam kapal selama tekanan meningkat dan suhu tetap konstan atau menurun. Dengan cara ini, tekanan dapat menyebabkan kondensasi gas, selama suhu tidak meningkat. Ini adalah fenomena yang tidak mudah diamati di alam, karena kondisi untuk itu biasanya sangat ekstrem. Dalam praktiknya, peningkatan tekanan disertai dengan penurunan suhu.
Siklus air dan kondensasi
Siklus air mengacu pada cara air bersirkulasi di alam. Air lautan menjadi lebih panas dan menjadi uap, yang, pada gilirannya, naik di atmosfer, di mana itu lebih dingin dan mengembun menjadi tetes yang akan membentuk awan, yang, oleh karena itu, akhirnya bertabrakan satu sama lain dan menjadi hujan, yang mengikuti jalannya kembali ke laut. Siklus air tergantung pada kondensasi untuk membentuk awan dan mengembalikan air yang diuapkan ke permukaan planet.