Isi
Osmosis adalah pergerakan molekul cair, biasanya air, melalui membran semipermeabel dari larutan yang tidak terkonsentrasi ke konsentrasi zat terlarut yang tinggi. Osmosis menciptakan larutan pekat yang seragam di kedua sisi membran. Sel-sel tanaman memiliki dinding sel yang kuat dan semipermeabel, yaitu, air bergerak melalui mereka tergantung pada konsentrasi molekul air di dalam dan di luar sel tanaman. Efek osmosis pada sel tanaman tergantung pada jenis solusi yang mengelilingi sel tanaman.
Tampilan sel yang meningkat di daun (Jupiterimages / Photos.com / Getty Images)
Solusi hipotonik
Solusi hipotonik adalah solusi di mana ada konsentrasi molekul air yang lebih tinggi di luar sel tanaman. Ketika salah satu dari sel-sel ini ditempatkan dalam larutan hipotonik, molekul air akan mengalir ke bagian dalam sel melalui membran semipermeabel. Kemudian akan membengkak sampai konsentrasi air di dalam sel sama dengan media eksternal. Pembengkakan ini menyebabkan tanaman menjadi bombastis, yaitu keras dan kaku. Kebangkitan bertanggung jawab atas tanaman yang berdiri tegak.
Solusi Hypertonic
Solusi hipertonik adalah larutan di mana konsentrasi molekul air lebih rendah di lingkungan eksternal daripada di dalam sel. Ketika sel tanaman direndam dalam medium hipertonik, air keluar dari dalamnya dan masuk ke lingkungan eksternal. Gerakan ini menyebabkan sel menjadi layu dan sitoplasma ditarik dari dinding sel, suatu proses yang dikenal sebagai plasmolisis. Ketika sel-sel tanaman layu karena kekurangan air, tanaman kehilangan kekuatannya.
Solusi Isotonik
Suatu larutan isotonik adalah larutan yang konsentrasi air di luar sel sama dengan konsentrasi bagian dalam sel. Tidak ada pergerakan molekul terjadi ketika sel tanaman ditempatkan dalam larutan seperti itu. Kurangnya osmosis ini dikenal sebagai plasmolisis baru jadi, yaitu sel tidak menjadi bombastis atau layu. Plasmolisis ini menyebabkan daun hijau membusuk karena tidak adanya struktur yang kuat dari sel tanaman turgid.
Reverse osmosis
Reverse osmosis adalah proses molekul pelarut bergerak dari larutan konsentrasi rendah ke larutan dengan tingkat zat terlarut tinggi. Gerakan ini merupakan kebalikan dari osmosis tradisional dan terjadi sebagai akibat dari sejumlah besar tekanan eksternal. Reverse osmosis tidak terjadi secara alami dan lebih umum digunakan sebagai proses pemurnian air. Dengan demikian, penting untuk dicatat bahwa reverse osmosis tidak terjadi pada tanaman dan tidak mempengaruhi struktur sel tanaman.