Isi
Tes DNA adalah proses menganalisis materi genetik seseorang untuk menentukan identitas, kecenderungan penyakit, dan informasi penting lainnya. Karena analisis DNA menjadi alat yang lebih umum dalam kedokteran dan peradilan pidana, masih ada kerugian signifikan yang menyertai banyak manfaatnya.
Identifikasi
Salah satu keuntungan terbesar dari tes DNA adalah penggunaannya untuk mengidentifikasi tersangka dalam investigasi kriminal. Karena setiap individu memiliki DNA yang unik, margin kesalahannya sangat kecil, menjadikannya sebagai bentuk identifikasi yang lebih baik daripada sidik jari. Bukti DNA dari darah, kulit atau rambut dapat digabungkan dengan DNA tersangka untuk mendapatkan informasi tentang di mana dia berada dan dengan siapa dia melakukan kontak.
Analisis DNA sangat penting dalam kasus pemerkosaan, di mana dokter sering kali dapat memeriksa korban dan menemukan jejak DNA pemerkosa, yang dapat dibandingkan dengan tersangka untuk menentukan pelakunya.
Deteksi penyakit
Keuntungan penting lainnya dari analisis DNA adalah kemampuan untuk mendeteksi penyakit genetik atau faktor risiko tertentu. Calon orang tua dapat diuji untuk menentukan apakah mereka memiliki gen yang bertanggung jawab atas kondisi tertentu yang mungkin terdapat pada anggota keluarganya yang lain. Ini dapat berpengaruh pada apakah mereka memiliki anak atau tidak.
Wanita yang terlibat dalam perawatan kesuburan tertentu juga dapat memperoleh informasi tentang embrio sebelum ditanamkan. Ini dapat menghilangkan atau mengkonfirmasi adanya beberapa kelainan genetik, meningkatkan kemungkinan kehamilan yang aman dan anak yang sehat.
Masalah privasi
Kerugian mendasar dari analisis DNA adalah kemungkinan pelanggaran privasi individu. Karena DNA seseorang mengungkapkan banyak hal tentang keadaan fisik mereka, informasi sensitiflah yang harus dijaga dengan hati-hati. Kekhawatiran tentang pemberi kerja yang memiliki akses ke informasi genetik karyawan dan menggunakannya untuk membuat keputusan perekrutan atau menentukan kelayakan perawatan kesehatan adalah hal biasa. Informasi tentang latar belakang etnis dan kekerabatan seseorang dapat menjadi sumber diskriminasi.
Egenetika
Terakhir, ada kekhawatiran bahwa penggunaan luas pengujian DNA dapat mengarah pada praktik egenetika, di mana dokter dan orang dapat memanipulasi kumpulan gen, hanya memungkinkan transmisi karakteristik genetik yang diinginkan ke satu generasi anak-anak. Jenis tindakan ini dapat dilihat sebagai gangguan terhadap alam dan dapat bertentangan dengan beberapa kepercayaan agama. Pertanyaan etis tentang modifikasi genetik sering menjadi bagian terdepan dalam perdebatan tentang kapan dan bagaimana pengujian DNA harus diterapkan.