Isi
Bauksit adalah batuan putih kotor yang terbuat dari campuran aluminium oksida dan hidroksida. Pada tahun 1821, Pierre Berthier, seorang ahli kimia Prancis, menemukan unsur ini, tetapi aplikasinya tidak ditemukan sampai bertahun-tahun setelah itu. Salah satu kegunaan pentingnya adalah dalam ekstraksi aluminium, yang bijih utamanya adalah bauksit.
Sumber Bauksit
Cadangan bauksit utama ditemukan di Australia, yang menghasilkan lebih dari 40% bijih dunia. Produsen penting lainnya adalah Guinea, Jamaika, dan Brasil. Saat ini, Amerika Serikat bukan merupakan sumber bauksit yang signifikan seperti di masa lalu.
Produksi aluminium
Bauksit merupakan sumber lebih dari 99% aluminium logam. Sekitar 85% penambangannya di seluruh dunia adalah untuk produksi alumina, yang merupakan bahan dasar logam aluminium. Ini tidak ditemukan sebagai logam di alam, karena bereaksi dengan air dan udara membentuk oksida dan hidroksida, dan perlu diekstraksi dari bauksit. Meskipun beberapa mineral, seperti feldspar, mengandung aluminium, biaya ekstraksi dari mineral ini sangat mahal.
Pentingnya aluminium
Aplikasi aluminium ditemukan di semua industri dalam negeri dan di beberapa lainnya, seperti pengemasan dan transportasi. Ini adalah bahan ringan, yang juga kuat dan tahan korosi. Karakteristik ini membuatnya cocok untuk berbagai kegunaan. Kaleng minuman yang terbuat dari aluminium adalah hal biasa, dan industri konstruksi juga mempekerjakannya. Unsur itu ternyata tidak membahayakan organisme hidup. Pasokan bijih bauksit secara global cukup untuk produksi aluminium dalam waktu yang lama.
Penggunaan bauksit lainnya
Sekitar 10% bauksit di seluruh dunia digunakan dalam produksi alumina untuk pembuatan produk kimia dan tahan api, serta bahan abrasif. Bauksit berfungsi sebagai agen aliran dalam industri baja, selain digunakan dalam pembuatan semen. Industri kimia juga menggunakannya dalam beberapa proses.