Isi
Narsisme, meskipun tidak cukup serius untuk digolongkan sebagai gangguan kepribadian, tetap merupakan penyakit mental yang dapat melukai orang. Mereka yang memiliki kondisi ini cenderung bersikap seolah-olah dunia berputar di sekitar diri mereka sendiri, seringkali berpaling dari mereka yang bisa mengkritik mereka. Salah satu metode yang digunakan narsisis untuk menjauhkan diri adalah dengan memaksakan sikap diam mereka sendiri pada lawan mereka.
Gangguan kepribadian narsistik
Gangguan kepribadian narsistik didefinisikan sebagai pola kebesaran, yang terdiri dari permohonan untuk bakat atau kepentingan, kebutuhan untuk dikagumi dan kurangnya empati dengan orang lain. Secara kasar, narsisis tidak perlu didiagnosis dengan kelainan tersebut untuk menunjukkan kebutuhan yang mirip dengan reaksi positif dan ketidakpekaan terhadap orang lain.
Gejala
Ada sembilan gejala yang akan dicari psikolog pada pasien yang didiagnosis gangguan kepribadian narsistik, yaitu: rasa diri yang tinggi; hidup di dunia fantasi dengan keindahan, cinta, kejeniusan, dan lain-lain yang sempurna; memikirkan dirinya sendiri dengan cara yang khusus dan satu-satunya yang harus dipahami oleh orang-orang istimewa lainnya; menuntut pujian atau kekaguman yang berlebihan terhadap orang lain; ia merasakan hak untuk membela diri, menyesuaikan diri, atau perlakuan yang menyenangkan dari orang lain; dia adalah seorang penjelajah; kurangnya empati dengan orang lain; iri atau merasa bahwa mereka iri padanya; memiliki sikap sombong dan sombong. Lima dari sembilan ini harus ditemukan untuk menegakkan diagnosis.
Perawatan keheningan
Dinamakan pada tahun 1947, pengobatan keheningan digunakan oleh banyak orang. Ini terdiri dari mengabaikan seseorang sepenuhnya, lebih terbiasa mengungkapkan penghinaan atau ketidaksetujuan.
Reaksi
Jika orang narsistik menggunakan sikap diam, maka bisa dilakukan dengan cara yang berlebihan. Untuk jangka waktu yang lama, narsisis mungkin menolak untuk berbicara atau bahkan mengakui seseorang, dan kemudian menuntut permintaan maaf yang tidak sesuai dengan dugaan pelanggarannya. Dalam membuat tuntutan ini, si narsisis menegaskan pendapatnya yang berlebihan tentang dirinya sendiri.
Perilaku yang didapat
Ada teori yang menyatakan bahwa ciri-ciri kepribadian narsistik, seperti memanfaatkan perlakuan diam, adalah perilaku yang didapat. Jika kebutuhan emosional seorang anak tidak terpenuhi atau batasan tidak ditetapkan, ia dapat mengembangkan ciri-ciri kepribadian narsistik sebagai tanggapan. Anak-anak juga dapat mengamati orang lain dan menggunakan perlakuan diam sebagai hukuman, membuat mereka memenuhi keinginan mereka. Kedua contoh tersebut dapat dibeli dan dipajang secara terpisah, dan anak-anak ini juga akan menggunakan pengobatan keheningan.