Isi
Natrium karbonat merupakan senyawa basa yang berarti melepaskan ion hidroksida (OH-) ketika dilarutkan dalam air. Asam klorida, pada gilirannya, bersifat asam, yang berarti melepaskan proton (H +) ketika dilarutkan dalam air. Ketika digabungkan dalam larutan air, mereka berinteraksi dalam reaksi asam-basa. Kimiawan menyebut proses ini sebagai netralisasi dan menggunakannya untuk menentukan jumlah asam atau basa dalam berbagai sampel.
Sodium karbonat
Natrium karbonat adalah senyawa ionik yang larut dalam air yang dinyatakan dengan rumus Na2CO3. Kimiawan mengklasifikasikannya sebagai ionik, karena mengandung ion logam positif (ion natrium, Na +) dan ion poliatomik negatif (ion karbonat, (CO3) 2-). Di air, ia melepaskan ionnya masing-masing dalam proses yang dikenal sebagai disosiasi. Ion karbonat bertanggung jawab atas perilaku dasar natrium karbonat, karena ia menghasilkan ion hidroksida dengan mengekstraksi proton dari dua molekul air: (CO3) 2- + 2 H2O -> H2CO3 + 2 OH-.
Asam hidroklorik
Asam klorida (juga dikenal sebagai asam muriatic) adalah asam kuat yang rumus kimianya adalah HCl. Penunjukan hasil asam kuat dari disosiasi lengkap HCl dalam proton (H +, spesies yang bertanggung jawab atas perilaku asam) dan dalam ion klorida (Cl-) dengan adanya air.
Kimia reaksi asam-basa
Ketika asam dan basa bergabung, mereka menghasilkan garam (senyawa ionik) dan air. Dalam kasus natrium karbonat dan asam klorida, garam yang dihasilkan adalah natrium klorida, dan air dihasilkan dari penguraian asam karbonat (H2CO3). Ini dapat diwakili oleh proses dua tahap. Reaksi pertama adalah: 2 HCl + Na2CO3 -> 2 NaCl + H2CO3. Yang kedua adalah penguraian asam karbonat dalam air dan karbon dioksida: H2CO3 -> H2O + CO2. Oleh karena itu, reaksi keseluruhan dapat diwakili oleh: 2 HCl + Na2CO3 -> 2 NaCl + H2O + CO2.
Titrasi
Titrasi adalah teknik analitik di mana konsentrasi suatu zat (jumlah zat per mililiter larutan) ditentukan. Ini biasanya melibatkan reaksi kimia di mana titran (larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat) ditempatkan dalam silinder kaca yang disebut buret, yang digunakan untuk menentukan volume cairan dengan sangat tepat. Analit (zat yang dianalisis) biasanya ditempatkan dalam labu atau gelas kimia di bawah buret. Titran kemudian ditambahkan ke analit sampai reaksi selesai. Menentukan kapan reaksi selesai biasanya membutuhkan penambahan indikator pada analit. Indikatornya adalah senyawa yang berubah warna jika ada sedikit titran yang tidak bereaksi di dalam botol.
aplikasi
Jumlah natrium karbonat dalam sampel dapat ditentukan dengan titrasi dengan asam klorida menggunakan bromokresol hijau sebagai indikatornya. Indikator ini berubah dari biru menjadi hijau bila labu reaksi mengandung sedikit asam klorida berlebih. Variasi dari teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah ion karbonat dalam sampel air dari sungai, danau, sungai, kolam renang, dan waduk kota.