Isi
Mandala adalah kata Sansekerta yang berarti "lingkaran", yang melambangkan keseluruhan. Mandala adalah bentuk lingkaran dua dimensi dengan titik fokus pusat. Dari titik itu, desain simetris menjalar ke luar. Berbagai jenis mandala ditemukan dalam budaya dan agama yang berbeda. Bagi umat Buddha Tibet, mandala melambangkan pusat alam semesta, yang merupakan titik kesadaran terakhir. Guru Tibet, Longchempa, menggambarkan mandala sebagai "struktur terorganisir yang terintegrasi di sekitar pusat penyatuan".
Mengajar mandala
Ajaran mandala bersifat simbolis dan setiap bentuk, garis dan warna mewakili aspek yang berbeda dari sistem filosofis atau religius. Seorang siswa sistem religius ini belajar membuat mandala sendiri sesuai dengan prinsip desain dan konstruksi yang ditentukan. Jenis mandala ini secara visual melambangkan semua yang dipelajari siswa. Ajaran mandala yang dibuat dapat digambarkan sebagai peta pikiran warna-warni yang mensintesis doktrin agama.
Menyembuhkan mandala
Mandala penyembuhan lebih sederhana dan lebih intuitif daripada mandala pengajaran. Biasanya dibuat untuk tujuan meditasi dan untuk membangkitkan perasaan tenang dan kebijaksanaan batin. Mandalist membuat mandala. Mereka dapat digunakan untuk memfokuskan pikiran pada sumber dari setiap makhluk, yang membawa rasa damai dan penyembuhan.
Mandala pasir
Biksu Buddha, seperti orang Indian Navajo, memiliki tradisi agama membuat mandala pasir. Mereka adalah lukisan pasir yang rumit dengan banyak simbol, dan dibuat dengan pasir berwarna. Dalam kedua budaya tersebut, mandala mewakili ketidakkekalan kehidupan manusia. Lukisan pasir dibangun dengan susah payah selama berhari-hari dan, dalam kedua tradisi, upacara ritual dilakukan padanya.
Simbol mandala
Beberapa simbol yang digunakan dalam mandala adalah lonceng yang melambangkan energi feminin. Bel ini terbuka dan kosong, dan memungkinkan kebijaksanaan masuk. Berlian adalah simbol umum lainnya. Ini mewakili pikiran, yang jernih dan mampu memantulkan energi yang berbeda. Roda delapan jeruji dikaitkan dengan dharma, atau jalan perbuatan benar, yang menuntun ke kebijaksanaan sejati. Teratai dikaitkan dengan Buddha. Ia mencapai cahaya, meskipun akarnya ada di lumpur.