Isi
- Gula dalam sayuran
- Gula dalam buah-buahan
- Hindari memasukkan gula ke dalam makanan
- Manfaat kesehatan buah dan sayur
Buah-buahan dan sayuran secara alami dimaniskan dari alam, serta pada beberapa biji-bijian dan produk susu. Ketika gula berasal dari sumber alami, itu memberikan alternatif yang sehat untuk makanan di mana kita perlu menambahkan makanan manis, seperti kue, makanan olahan, dan makanan olahan lainnya seperti roti dan sereal. Selain itu, buah-buahan dan sayuran memiliki nilai kalori yang rendah dan lebih sedikit lemak, namun mengandung banyak nutrisi penting.
Gula dalam sayuran
Kebanyakan sayuran mengandung sedikit gula. Satu porsi mentimun, daun bawang, selada atau kentang mengandung 1g gula, menurut American Food Regulation Agency (FDA). Satu porsi asparagus, brokoli, kembang kol, seledri, kacang hijau, selada, lobak atau zucchini mengandung 2 g gula. Menurut FDA, satu porsi kubis hijau atau tomat mengandung 3 g gula; seporsi paprika mengandung 4 g gula dan seporsi wortel atau jagung mengandung 5 g gula. Satu porsi ubi jalar mengandung 7 g gula, dan satu porsi bawang merah mengandung 9 g gula.
Gula dalam buah-buahan
Kadar gula pada buah-buahan lebih tinggi dibandingkan pada sayuran. Salah satu sarannya adalah meletakkan buah di oatmeal di pagi hari sebagai makanan penutup, daripada menambahkan sendok gula. Sebagai gambaran, satu porsi stroberi mengandung 8 g gula; satu porsi jeruk keprok berisi 9 g gula, satu porsi nanas berisi 10 g. Satu porsi melon, anggur, melon atau nektarin mengandung 11 g gula, menurut FDA. Tapi hati-hati: ada buah yang memiliki kadar gula tinggi - antara 13 dan 19 gram. Diantaranya adalah peach, orange, pear, plum, cherry dan banana. Semangka dan anggur bahkan lebih manis, dengan sekitar 20 g gula per porsi. Apel, sebaliknya, mengandung 25 g gula. Menurut FDA, buah yang paling tidak manis adalah lemon, dengan hanya 2 gram gula per porsi, dan lemon dan alpukat tidak mengandung gula.
Hindari memasukkan gula ke dalam makanan
Para ahli menyarankan bahwa asupan gula harus berasal dari makanan yang dimaniskan secara alami, seperti buah-buahan dan sayuran. The American Heart Association merekomendasikan agar wanita membatasi penambahan gula tidak lebih dari 100 kalori per hari, yang setara dengan 6 sendok teh. Pria harus mengonsumsi sekitar 150 kalori sehari, atau 9 sendok teh. Untuk mengetahui apakah suatu makanan kemasan mengandung gula, perhatikan label: bahan seperti dekstrosa, fruktosa, glukosa, sirup jagung, maltosa, laktosa, sari buah pekat, sirup malt, molase, madu, gula sukrosa menunjukkan bahwa gula ditambahkan.
Manfaat kesehatan buah dan sayur
Buah dan sayuran memberikan banyak nutrisi untuk makanan, termasuk kalium, asam folat, serat dan banyak vitamin seperti A, E dan C. Oleh karena itu, menjaga pola makan sehat yang kaya buah dan sayuran mengurangi risiko penyakit, stroke, serangan jantung, diabetes tipe 2 dan beberapa jenis kanker, termasuk usus besar, kanker perut dan mulut, seperti yang dilaporkan oleh Departemen Pertanian AS (USDA). Selain itu, konsumsi makanan kaya kalium - hadir dalam buah dan sayur - juga dapat menurunkan risiko batu ginjal dan dapat mencegah pengeroposan tulang, ungkap USDA. Bagi mereka yang berpikir untuk menurunkan berat badan beberapa kilogram, mengonsumsi makanan rendah kalori dan tinggi serat dapat membantu menjaga rasa kenyang, yang bermanfaat untuk mengontrol berat badan.